Indonesia melirik peluang kerja sama dengan Qatar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menghadapi blokade ekonomi oleh beberapa negara Arab, Qatar menegaskan kondisi perekonomiannya solid namun tidak menyangkal tingginya tingkat kebutuhan terhadap beberapa komoditas.

Sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 yang akan datang, Qatar sedang gencar membangun dan membutuhkan banyak dukungan dana serta bahan material, salah satunya dari Indonesia.

Peluang ini dimanfaatkan Kamar Dagang dan Industri Indonesia Komite Timur Tengah untuk mendorong pengusaha Indonesia melihat peluang di balik persoalan blokade yang menimpa Qatar saat ini.


Selain kertas, makanan jadi, kaos dalam, mesin jahit, briket, ikan segar, ayam potong serta obat-obatan yang masuk daftar permintaan, Qatar juga sangat memerlukan material bangunan semen dan besi.

Indonesia berencana untuk mengadakan kerja sama lebih lanjut dan tengah merancang kunjungan bersama delegasi-delegasi Indonesia dari kalangan pengusaha pada Desember mendatang.

Sebelumnya sudah pernah ada upaya untuk menjalin kerja sama perdagangan, namun pintu kerja sama belum terbuka. "Saat ini kita fokus memanfaatkan momentum persiapan World Cup 2022," ujar Hendra Hartono, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Timur Tengah, Rabu (18/10).

Hendra mengakui saat ini perdagangan dengan Qatar meningkat meski secara kuantitas tidak signifikan. Ini dipengaruhi kendala seputar jarak dan biaya ekspor. Pemerintah diharapkan dapat segera membuat perjanjian kerja sama perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) untuk mempermudah proses kerja sama ini sebagai peluang ekspansi pengusaha ke Timur Tengah.

Indonesia khususnya ingin mendorong ekspor material bangunan dan konstruksi selain barang-barang yang memang diminta Qatar. Nilai ekspor Indonesia sepanjang 2016 lalu mencapai US$ 900 juta. Hingga pertengahan 2017 nilainya sudah mencapai US$ 700 juta.

Minat pengusaha cukup besar dilihat dari semakin banyaknya pendaftar. Melalui pemanfaatan momen World Cup 2022 dan Trade Expo yang akan diselenggarakan Kadin, pengusaha diharapkan terdorong untuk mulai mempersiapkan diri menjalin kerja sama atau berinvestasi di Qatar.

Qatar memang sedang membuka diri untuk mendatangkan investasi asing. Ini adalah salah satu upaya mengatasi efek blokade ekonomi oleh beberapa negara Arab seperti Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir.

Setelah blokade, pemerintah Qatar memberikan banyak dukungan melalui kebijakan yang mengundang investor dari negara lain. "Kita jadi punya jalan," ujar Hendra usai Workshop dalam Qatar-Indonesia Economic Forum yang diselenggarakan Kamar Dagang Industri, di Ritz Carlton Hotel, Jakarta.

Melalui forum ini, Qatar mempromosikan berbagai sektor yang dibuka bagi investasi asing. Peluang bisnis perhotelan, perbankan, informasi dan teknologi, pelabuhan serta sektor energi dan industri makanan dibuka untuk mengundang investor asing. Mereka membuka peluang bagi Indonesia terutama di bidang properti dengan mempermudah izin kepemilikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto