Indonesia memompa anggaran demi memacu harapan pertumbuhan saat new normal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali menambah belanja untuk menangani dampak korona. Harapannya supaya laju ekonomi Indonesia tetap positif.

Presiden Joko Widodo meminta agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini tidak minus.

Presiden memerintahkan Program Pemulihan Ekonomi (PEN) segera direalisasikan. "Saya meminta supaya segera dioperasionalkan di lapangan," katanya saat membuka rapat via daring, Rabu (3/6).


Baca Juga: Jam berjemur yang baik rekomendasi BMKG Kamis(4/6) ini agar sinar matahari rendah UV

Pemerintah berencana mengubah postur anggaran 2020 lantaran anggaran penanganan korona kembali naik dari rencana Rp 405,1 triliun menjadi Rp 677,2 triliun. 

Perubahan anggaran ini bakal masuk dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2020.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Rabu (3/6) menjelaskan tambahan anggaran dipakai untuk berbagai sektor. 

Baca Juga: Ini jajaran pengurus Partai Gelora yang didirikan Anis Matta dan Fahri Hamzah cs

Pertama, kesehatan dengan anggaran Rp 87,55 triliun. Kedua, jaring pengaman sosial sebesar Rp 203,9 triliun.

Kemudian ketiga, bantuan subsidi bunga bagi UMKM dan kredit modal kerja dengan dana Rp 123,46 triliun.

Keempat, insentif pajak dunia usaha dengan nilai stimulus Rp 120,46 triliun.

Kelima, insentif untuk BUMN dan swasta dengan nilai Rp 44,57 triliun. Terakhir anggaran Rp 97,11 triliun untuk kementerian/lembaga dan bantuan kepada pemerintah daerah.

SELANJUTNYA>>>

Editor: Syamsul Azhar