Indonesia Miliki Potensi Devisa yang Besar Melalui Haji dan Umrah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi devisa yang besar melalui haji dan umrah. Hal ini Menag katakan saat menjawab pertanyaan wartawan usai bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, di Gedung Kementerian Keuangan.

Pertemuan dua menteri ini membahas ekosistem ekonomi haji dan umrah di Indonesia. “Rata-rata per-tahun warga Indonesia yang melakukan ibadah umrah ada 1,5 juta orang, dan yang melakukan ibadah haji ada 241.000 orang. Dari situ kita bisa lihat berapa devisa yang kita bawa ke sana, tapi belum ada yang kembali ke Indonesia,” terang pria yang akrab disapa Gus Men ini.

Menurut Gus Men, potensi devisa ini bisa mencapai sekitar Rp 200 triliun per tahun. Namun, selama ini dana tersebut belum banyak yang kembali ke Indonesia karena adanya perbedaan aturan antara Indonesia dan Arab Saudi.


Baca Juga: Ribuan Jemaah Haji Tiba Di Madinah, Ini Hukuman Jika Jemaah Umrah Nekad Ibadah Haji

Sebab itu, Gus Men menuturkan untuk terus melakukan penyesuaian dan penyelarasan peraturan investasi yang ada di Arab Saudi dengan hal-hal yang bisa dilakukan pemerintah Indonesia. Hal tersebut adalah alasan dari mengapa belum ada devisa yang kembali ke Indonesia.

“Tadi ada beberapa solusi dari Bu Menkeu dan kita akan coba. Tapi saya belum berani bicara karena kita harus cek dulu. Ada beberapa solusi yang akan kita uji di lapangan seperti apa,” ujar Gusmen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .