Indonesia perkuat kerja sama ekonomi dengan Argentina



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menerima kunjungan Wakil Presiden Argentina Y.M Gabriela Michetti beserta delegasi di Kantor Kemko Ekonomi pada Rabu (8/5). Dalam pertemuan tersebut kedua pihak membahas peningkatan kerja sama ekonomi antara lain di bidang perdagangan, investasi dan pertanian.

Argentina merupakan salah satu mitra dagang terbesar kedua dari Indonesia untuk kawasan Amerika Selatan. Total perdagangan kedua negara pada 2018 sebesar US$ 1,68 miliar atau meningkat 17,96% dibandingkan 2017.

Namun, neraca perdagangan Indonesia dan Argentina masih defisit di pihak Indonesia, yaitu sebesar US$ 1,2 miliar, melebar 35,02% dibandingkan tahun 2017. Defisit tersebut disebabkan hambatan perdagangan tarif dan non-tarif, isu dumping, konektivitas dan kendala bahasa.


Untuk itu, perlu dirumuskan langkah-langkah konkret dalam menciptakan kerja sama perdagangan yang berimbang dan saling menguntungkan, melalui perluasan akses pasar di Argentina bagi produk-produk Indonesia, diversifikasi jenis produk ekspor dan pengurangan hambatan perdagangan.

Pemerintah juga akan tetap meningkatkan ekspor yang selama ini sudah dilakukan seperti alas kaki, karet, dan mesin serta peralatan listrik. Darmin juga menawarkan buah-buahan tropis ke Argentina.

“Saya menyambut baik dan mendorong implementasi segera kerja sama pertanian kedua negara untuk membuka akses pasar produk hortikultura Indonesia. Serta, kerja sama mekanisasi pertanian, melalui transfer teknologi alat mesin pertanian Argentina ke Indonesia," jelas Darmin, Rabu (8/5).

Argentina merupakan mitra penting bagi Indonesia, salah satunya sebagai pintu masuk produk Indonesia ke pasar Amerika Latin. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang ingin menjajaki peluang peningkatan akses barang ke negara-negara non-tradisional. Menurut Darmin, kinerja kerja sama ekonomi kedua negara saat ini masih besar kemungkinannya untuk ditingkatkan.

Adapun tiga produk ekspor utama Indonesia ke Argentina tahun lalu, yaitu alas kaki dan produk alas kaki senilai US$ 71,47 juta, karet dan produk karet US$ 46,79 juta, serta mesin dan peralatan listrik US$ 46,3 juta. Sementara, tiga produk utama yang diimpor Indonesia dari Argentina yakni bungkil dari minyak kedelai US$ 934,98 juta, sereal US$ 220 juta, serta katun US$51,2 juta.

Adapun investasi langsung atau foreign direct investment (FDI) Argentina di Indonesia sebesar US$ 0,14 juta.

Di samping itu, Indonesia juga tengah menjajaki pembentukan kerja sama perdagangan bebas dengan Asosiasi Perdagangan Negara-Negara Amerika Selatan atau MERCOSUR. Sebagai langkah awal pembentukan kerja sama perdagangan bebas tersebut, Indonesia mengusulkan dilakukannya joint feasibility study.

“Saya juga ingin mengundang pengusaha Argentina untuk berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia yang akan diadakan pada 16-20 Oktober 2019 mendatang. Event ini untuk memfasilitasi pertemuan bisnis langsung antara pengusaha asing dan pengusaha Indonesia,” ungkap Darmin.

Kepada Argentina, Indonesia juga menawarkan pesawat terbang produksi PT Dirgantara Indonesia, khususnya jenis CN 212 dan N 219. Pesawat tersebut akan difungsikan sebagai possible replacement dari berbagai pesawat di kelas sama yang saat ini dioperasikan di Argentina.

Turut hadir dalam kesempatan ini antara lain Duta Besar Argentina untuk Indonesia Y.M. Ricardo Bocalandro, Duta Besar Indonesia untuk Argentina Y.M. Niniek Kun Naryatie; dan Menteri Pertanian, Peternakan dan Perikanan Argentina Guillermo Bernaudo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat