JAKARTA. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengingatkan agar Indonesia berhati-hati terkait dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) usai Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan untuk memangkas produksi minyak mentah sebesar 1,2 juta barel per hari (di luar kondensat) dalam Sidang ke-171 Opec di Wina, Austria, Rabu (30/11) kemarin. Sasmito mengatakan, andil BBM dalam inflasi sendiri mencapai 3%. Jika harga BBM naik 1% saja, maka dampak terhadap inflasinya akan besar. "Ini yang perlu diantisipasi dari sekarang dan mudah-mudahan gradual tidak terjadi lonjakan," kata Sasmito, Kamis (1/12).
Indonesia perlu antisipasi kenaikan harga minyak
JAKARTA. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengingatkan agar Indonesia berhati-hati terkait dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) usai Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan untuk memangkas produksi minyak mentah sebesar 1,2 juta barel per hari (di luar kondensat) dalam Sidang ke-171 Opec di Wina, Austria, Rabu (30/11) kemarin. Sasmito mengatakan, andil BBM dalam inflasi sendiri mencapai 3%. Jika harga BBM naik 1% saja, maka dampak terhadap inflasinya akan besar. "Ini yang perlu diantisipasi dari sekarang dan mudah-mudahan gradual tidak terjadi lonjakan," kata Sasmito, Kamis (1/12).