KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia memimpin pengembangan genomik level Asia Tenggara melalui pertemuan South East Asia Genomics 2022. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini, keanekaragaman hayati, data genomik, dan jumlah populasi Indonesia bisa dijadikan modal Indonesia untuk memberikan data yang akurat dalam mengembangkan revolusi industri di bidang kesehatan, yaitu kedokteran presisi. “Saya sangat yakin Indonesia berada pada posisi yang baik untuk melanjutkan mengembangkan industri bioteknologi dan genomik," ujar Budi dalam keteranganya, Sabtu (3/12)
Temuan DNA pada tahun 1950 an memicu revolusi industri di Bidang kesehatan. Indonesia sebagai negara dengan keanekaragaman hayati, kekayaan genom dan populasi yang besar memiliki pondasi yang kuat untuk memasuki kancah ini.
Baca Juga: Bumame Gaet Naleya Genomik, Siapkan Laboratorium Swab PCR bagi Delegasi di KTT G20 Budi mengatakan, tujuan dalam mengembangkan genomik adalah untuk memajukan ilmu pengetahuan dan layanan untuk kesehatan rakyat Indonesia. "Pedoman klinis terkini menggunakan terapi empiris, yang berarti setiap orang dengan diagnosis yang sama mendapatkan pengobatan yang sama. Dengan ilmu genomik, kami dapat menyesuaikan dan mempersonalisasi perawatan untuk setiap orang menuju pengobatan presisi," sebutnya. Menyadari pentingnya dan potensi penggunaan teknologi genom manusia, Kementerian Kesehatan Indonesia telah meluncurkan inisiatif genomik nasional pertama melalui Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) sebagai fondasi. Diharapkan pada tahun depan adopsi teknologi sudah dapat dimanfaatkan. Tahapan yang kedua adalah dengan membangun platform dan kapasitas, dimana saat ini indonesia dalam tahapan meningkatkan kapasitas sekuensing. Dalam dua tahun terakhir terjadi peningkatan, dimana pada tahun 2020 Indonesia hanya mampu melaksanakan 140 genome sequencing, namun pada akhir 2021 indonesia mampu melaksanakan 2000 pemeriksaan genomic. Angka ini diprediksi akan mencapai 8.000 sampai 10.000 di akhir tahun 2022.
Baca Juga: Bisnis Non-Covid Sehatkan Bundamedik (BMHS), Kontribusinya Terus Menanjak Studi genom memainkan peran penting dalam mengubah sistem atau tindakan perawatan kesehatan publik dengan memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana genomik dan DNA memberikan pengaruh pada kondisi kesehatan personal. “Saya sangat yakin kita membutuhkannya. Kapasitas laboratorium yang sangat kuat, pusat kapasitas bioinformatik yang sangat kuat dan kapasitas Sumber daya Manusia yang mendukung” terang Budi. Ia berharap, melalui konferensi ini, bisa jadi ajang untuk berbagi dan berdiskusi tentang kegiatan genom terbaru negara-negara anggota ASEAN; mentransfer pengetahuan dan inovasi di bidang genomik; membangun kerjasama yang kuat antara negara-negara, termasuk pemerintah, akademisi, dokter dan sektor swasta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi