Indonesia Pindahkan Lokasi Latihan Militer ASEAN, Menjauh dari Laut China Selatan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas militer Indonesia memutuskan untuk memindahkan lokasi latihan militer ASEAN menjauh dari Laut China Selatan. Langkah ini diambil untuk mencegah adanya potensi pelanggaran wilayah teritorial.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda TNI Julius Widjojono, pada hari Kamis (22/6) mengatakan bahwa latihan akan dipindahkan dari jalur air strategis ke Laut Natuna Selatan di perairan Indonesia.

"Latihan ini tidak difokuskan pada pertempuran, jadi paling cocok dengan wilayah selatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat," kata Julius, dikutip Reuters.


Baca Juga: China Bangun Pelabuhan Baru di Laut China Selatan untuk Penelitian Laut Dalam

Julius menambahkan, latihan ini juga akan diadakan di dalam dan sekitar pulau Batam di muara Selat Malaka pada 18-25 September tahun ini.

Militer Indonesia yang memimpin ASEAN tahun ini mengatakan keputusan pemindahan lokasi tersebut merupakan keputusan independen dan tidak ada intervensi dari negara lain.

Latihan non-tempur untuk anggota ASEAN awalnya direncanakan berlangsung di perairan paling selatan Laut Cina Selatan, yang juga diklaim oleh China.

Cita-cita persatuan ASEAN telah diuji oleh persaingan antara Amerika Serikat dan China yang kerap menjadikan Laut China Selatan sebagai arena bertandingnya.

Baca Juga: ASEAN Gelar Latihan Militer Gabungan Pertama di Lepas Pantai Indonesia

Vietnam, Filipina, Brunei, dan Malaysia bersaing klaim dengan China di perairan yang menjadi lokasi transaksi perdagangan bernilai US$3,5 triliun per tahun tersebut.

China juga mengklaim kedaulatannya atas hamparan laut yang luas yang mencakup bagian dari zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia.

China mengklaim kedaulatan atas wilayah tersebut menggunakan 'nine-dash line' atau sembilan garis putus-putus yang didasarkan pada peta sejarah kekaisaran China. Namun, oleh pengadilan arbitrase internasional pada tahun 2016 klaim itu dianggap tidak memiliki alasan hukum.