Indonesia Power Akan Pasok Listrik EBT ke 2 Perusahaan di Kawasan Industri Morowali



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PLN Indonesia Power menandatangani kerja sama Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan China Energy Engineering Corporation (CEEC) dan Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG) PLN Indonesia Power untuk pengembangan Captive Power hingga 5000 Mega Watt di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan, PLN Group terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan listrik nusantara termasuk untuk Kawasan industri Baoshuo dengan mengembangkan pembangkit ramah lingkungan.

Hal ini juga merupakan upaya yang dilakukan PLN Group Bersama calon mitra strategis  dalam rangka peningkatan pembangunan yang berujung pada peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.


“Pertemuan ini membuka kerjasama yang jelas untuk memenuhi kebutuhan listrik kawasan industri Baoshuo, kami berkomitmen menyediakan pasokan listrik sesuai kebutuhan Baoshuo dengan pengembangan PLTA dan PLTS tahap 1 dengan estimasi kapasitas 5.000 MW dan tahap pengembangan selanjutnya di Sulawesi,” ujar Darmawan dalam siaran pers, Senin (29/5). 

Baca Juga: Dirjen Ketenagalistrikan Jisman: Bisnis PLN Batam Tidak Sehat

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra dengan Vice President Director CEEC, Ms. Yuan Yingli dan President Director BTIIG, Cai Zhengyang yang disaksikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok, Djauhari Oratmangun serta Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo dan Komisaris Utama PT PLN (Persero), Amien Sunaryadi beserta jajaran Direksi dari PLN, CEEC dan BTIIG.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, bersama dengan CEEC yang merupakan salah satu perusahaan penyedia bisnis solusi energi terbesar di China dan berkompeten dalam pengembangan green energy, diharapkan upaya ini dapat mengakselerasi proyek captive power tersebut.

“Kami sebagai Generation Company terbesar se-Asia Tenggara terus berupaya untuk kembangkan EBT di Indonesia serta dalam rangka mendukung target pemerintah untuk wujudkan 23% EBT di tahun 2025," kata Edwin.

Baca Juga: PLN Batam Akan Mengimpor Listrik Hijau 400 MW di 2026

Edwin memastikan, pihaknya akan berkolaborasi dengan CEEC yang merupakan salah satu perusahaan penyedia bisnis solusi energi terbesar di China dan berkompeten dalam pengembangan green energy

Ke depannya PLN Indonesia Power juga akan menyediakan suplai green energy secara bertahap, dengan memanfaatkan potensi energi baru terbarukan di sekitar lokasi seperti PLTA, PLTS dan PLTB yang cukup tersedia di Sulawesi untuk menyuplai kebutuhan listrik di Kawasan Industri BTIIG. Hal ini merupakan bentuk komitmen dan implementasi PLN melalui Sub Holding PLN Indonesia Power dalam aspek Environmental, Social & Governance (ESG).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .