Indonesia raih kontrak industri dengan China US$ 5,15 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia menandatangani dua kontrak kerja sama (MoU) dengan China yakni pembangunan industri baja dan investasi pembangunan pabrik energi sampah. Dengan nilai masing-masing US$ 15 juta untuk industri baja, dan US$ 5 miliar untuk pabrik energi sampah.

Pertama, penandatanganan MoU ini terjalin antara PT Tangshan Jin Hendong Bicycle Parts dengan PT Terang Dunia Internusa. Lalu dilanjutkan MoU antara Zhengde Waste Technology AG, CRCC Investment Group Limited, dan Indonesia.

Di kesempatan yang sama, Duta Besar (Dubes) RI untuk China Djauhari Oratmangun menegaskan pentingnya forum ini untuk membahas peluang investasi dan perdagangan.


"Ini dapat mendorong kerja sama konkrit antara dunia usaha kedua negara," jelasnya saat pembukaan China Business Forum on Investment and Trade 2018, Rabu (26/9).

Untuk mendukung kerja sama tersebut, Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim, Ridwan Djamaluddin berjanji akan memperbaiki sistem Online Single Submission (OSS) yang sebelumnya sempat terhambat penghentian proses perizinan usaha.

"Ini mempermudah sistem birokrasi perizinan untuk mempermudah para investor," jelas Ridwan.

Forum yang bertemakan ‘Doing Business with Wonderful Indonesia’ dihadiri oleh 200 pebisnis baik dari Indonesia maupun China. Pada kesempatan ini pemerintah menggandeng e-commerce Alibaba hingga industri besar seperti Kapal Api, Indofood, dan Iflytek.

Harapannya forum ini dapat mempercepat dunia usaha terutama investasi dan perdagangan di bidang infrastruktur dan pertambangan, ekonomi digital dan kreatif, serta produk pertanian dan makanan-minuman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto