KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re) mendapat sinyal positif atas permohonan Penyertaan Modal Negara (PMN) tunai sebesar Rp 1 Triliun dari Kementerian BUMN. Namun pada tahun lalu perseroan sebenarnya mengajukan penambahan sebesar Rp 3 triliun. Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu menyampaikan alasan mengapa modal yang didapatkan hanya sebesar Rp 1 triliun. Menurutnya, ini disebabkan banyak perusahaan BUMN yang membutuhkan penguatan permodalan. “Di 2022 memang kita menyampaikan permohonan penambahan permodalan Rp 3 triliun untuk tahun 2023. Nah angkanya turun sekarang kenapa? Kementerian BUMN punya sejumlah BUMN yang membutuhkan penguatan permodalan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (8/6).
Indonesia Re Gagal Dapatkan PMN Sebesar Rp 3 Triliun, Begini Penjelasannya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re) mendapat sinyal positif atas permohonan Penyertaan Modal Negara (PMN) tunai sebesar Rp 1 Triliun dari Kementerian BUMN. Namun pada tahun lalu perseroan sebenarnya mengajukan penambahan sebesar Rp 3 triliun. Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu menyampaikan alasan mengapa modal yang didapatkan hanya sebesar Rp 1 triliun. Menurutnya, ini disebabkan banyak perusahaan BUMN yang membutuhkan penguatan permodalan. “Di 2022 memang kita menyampaikan permohonan penambahan permodalan Rp 3 triliun untuk tahun 2023. Nah angkanya turun sekarang kenapa? Kementerian BUMN punya sejumlah BUMN yang membutuhkan penguatan permodalan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (8/6).