JAKARTA. Indonesia Re, reasuransi raksasa inisiasi pemerintah hasil merjer perusahaan reasuransi pelat merah, nantinya juga akan dimanfaatkan untuk menggali bisnis dari luar negeri. Ini sekaligus sebagai resiprokal bisnis dengan reasuransi-reasuransi asing yang mencari bisnis di dalam negeri. Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan mengatakan, reasuransi raksasa bentukan pemerintah ini akan menjadi perusahaan reasuransi besar di ASEAN dengan ekuitas Rp 2 triliun. “Reasuransi ini nantinya juga akan menerima premi dari luar. Ya, resiprokal bisnis dong,” ujarnya, kemarin. Selama ini, sambung dia, perusahaan reasuransi luar negeri lalu lalang datang dan mengantongi premi asuransi dalam negeri. Sebaliknya, kapasitas perusahaan reasuransi dalam negeri malah belum dimanfaatkan secara maksimal.
Indonesia Re juga akan gali bisnis dari LN
JAKARTA. Indonesia Re, reasuransi raksasa inisiasi pemerintah hasil merjer perusahaan reasuransi pelat merah, nantinya juga akan dimanfaatkan untuk menggali bisnis dari luar negeri. Ini sekaligus sebagai resiprokal bisnis dengan reasuransi-reasuransi asing yang mencari bisnis di dalam negeri. Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan mengatakan, reasuransi raksasa bentukan pemerintah ini akan menjadi perusahaan reasuransi besar di ASEAN dengan ekuitas Rp 2 triliun. “Reasuransi ini nantinya juga akan menerima premi dari luar. Ya, resiprokal bisnis dong,” ujarnya, kemarin. Selama ini, sambung dia, perusahaan reasuransi luar negeri lalu lalang datang dan mengantongi premi asuransi dalam negeri. Sebaliknya, kapasitas perusahaan reasuransi dalam negeri malah belum dimanfaatkan secara maksimal.