Indonesia Re suntik modal anak usaha dan ekspansi



JAKARTA. PT Indonesia Re bersiap menggelontorkan tambahan modal bagi anak usaha. Tujuannya agar bisnis anak usaha berkembang.

Perusahaan reasuransi ini akan menyuntikkan modal sebesar Rp 257 miliar kepada anak usaha yaitu PT Asuransi Asei Indonesia. Frans Y Sahusilawane, Direktur Utama PT Indonesia Re mengatakan, pasca menyuntik modal ini, modal Asei menjadi Rp 800 miliar.

Namun sebagai induk usaha, penyertaan modal tersebut tak dilakukan cuma-cuma. Ada beberapa persyaratan dari Indonesia Re yang wajib dipatuhi Asei terlebih dulu sebelum menikmati kucuran likuiditas. "Mereka (Asei) harus memperlihatkan jati diri sebagai perusahaan asuransi keuangan. Strukturnya harus diperbaiki dulu," kata Frans.


Syarat lainnya yang diajukan Indonesia Re terhadap Asei adalah pembenahan sumber daya manusia (SDM) dengan memilih orang-orang yang kompeten. Kucuran dana tersebut akan segera diguyur kepada anak usaha Indonesia Re minimal pada kuartal I-2017. Namun, Frans menambahkan, waktunya akan tergantung pada kesiapan Asei.

Indonesia Re berharap, Asei bisa lebih akuntabel dan memenuhi kriteria good corporate governance (GCG). Pasca injeksi modal, kepemilikan Indonesia Re atas Asei menjadi 99,98%. Sisanya dikuasai koperasi Asei.

Selain berencana mengguyur modal kepada anak usaha, Indonesia Re juga akan ekspansi bisnis ke luar negeri. Tahun lalu, Indonesia Re telah masuk ke India. Lini bisnis asuransi yang cukup potensial di India adalah marine cargo. Namun, pendapatan bisnis baru tersebut masih kecil. Tahun ini, Frans berharap angkanya bisa meningkat.

Demi memperkokoh bisnis reasuransi di India, Indonesia Re menggandeng mitra reasuransi lokal setempat. Sinergi tersebut diharapkan berbuah manis pada tahun ini.

Indonesia Re juga akan melebarkan pasar ke negeri jiran Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam pada tahun ini. Sama halnya dengan strategi yang ditempuh pada saat masuk ke India, Indonesia Re akan berkolaborasi dengan reasuransi lokal di negera tersebut. Ini dimaksudkan agar Indonesia Re bisa memilah bisnis sehat dan tidak sehat.

Frans bilang, lini bisnis properti paling banyak direasuransikan. Setelah merambah regional Asia, Indonesia Re berambisi merambah ke Afrika. Tahun ini, perusahaan pelat merah tengah membidik pasar Aljazair. Perusahaan ini juga mempersiapkan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini