JAKARTA. Kapal layar wisata (yacht) memang dinilai menjadi potensi pasar mancanegara bagi pariwisata bahari di Indonesia. Namun, sayang waktu pengurusan CAIT yang lama dan harus sebelum kapal berangkat dari negaranya. Prosedur pelayanan CAIT harus melalui Kemenlu, Mabes TNI, dan Kemenhub. Untuk itu, rencana penyederhanaan CAIT (Clearance Approval to Indonesian Territory) dengan diterapkan layanan online satu pintu terus diupayakan. Hal tersebut disinggung Menteri Pariwisata Arief Yahya saat pembukaan Seminar Nasional Pariwisata Bahari Indonesia, Senin (8/12/2014). “Saya sudah mengajukan ke Presiden, kalau CAIT tembus akan ada parade yacht di Indonesia,” janjinya. Selama ini, Indonesia sebagai destinasi yacht terkendala masalah regulasi. Penyederhanaan CAIT dinilai dapat mendatangkan wisatawan mancanegara lebih banyak lagi nantinya. “Wisata bahari memang memiliki potensi yang sangat besar. Dari keseluruhan kunjungan wisatawan mancanegara, 60% datang karena alasan kebudayaan, 35% karena alam dan 5% lainnya karena manmade atau built. Wisata bahari termasuk dalam yang 35% dan potensinya terus tumbuh dan menggairahkan,” tuturnya.
Indonesia siap jadi destinasi wisata yachts
JAKARTA. Kapal layar wisata (yacht) memang dinilai menjadi potensi pasar mancanegara bagi pariwisata bahari di Indonesia. Namun, sayang waktu pengurusan CAIT yang lama dan harus sebelum kapal berangkat dari negaranya. Prosedur pelayanan CAIT harus melalui Kemenlu, Mabes TNI, dan Kemenhub. Untuk itu, rencana penyederhanaan CAIT (Clearance Approval to Indonesian Territory) dengan diterapkan layanan online satu pintu terus diupayakan. Hal tersebut disinggung Menteri Pariwisata Arief Yahya saat pembukaan Seminar Nasional Pariwisata Bahari Indonesia, Senin (8/12/2014). “Saya sudah mengajukan ke Presiden, kalau CAIT tembus akan ada parade yacht di Indonesia,” janjinya. Selama ini, Indonesia sebagai destinasi yacht terkendala masalah regulasi. Penyederhanaan CAIT dinilai dapat mendatangkan wisatawan mancanegara lebih banyak lagi nantinya. “Wisata bahari memang memiliki potensi yang sangat besar. Dari keseluruhan kunjungan wisatawan mancanegara, 60% datang karena alasan kebudayaan, 35% karena alam dan 5% lainnya karena manmade atau built. Wisata bahari termasuk dalam yang 35% dan potensinya terus tumbuh dan menggairahkan,” tuturnya.