Indonesia siap manfaatkan pos tarif gratis ke negara EFTA



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indonesia siap memanfaatkan tarif ekspor gratis ke negara Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA).

Sebanyak lebih dari 7.000 produk Indonesia mendapatkan pembebasan pos tarif dari negara EFTA. Pembebasan pos tarif itu sebagai bagian dari perjanjian kerja sama ekonomi komprEhensif Indonesia dan EFTA (IE-CEPA).

"Secara rata-rata hampir melebihi 7.000 produk Indonesia masuk ke negara EFTA itu gratis," ujar Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat sosialisasi IE-CEPA di Yogyakarta, Senin (29/11).


IE-CEPA merupakan perjanjian pertama Indonesia dengan negara di Eropa. EFTA merupakan kumpulan negara yang tak masuk dalam Uni Eropa yakni Swiss, Norwegia, Islandia, dan Liechtenstein.

Baca Juga: Ini produk potensial Indonesia ke negara Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA)

Kerja sama tersebut diyakini akan memberikan manfaat terhadap ekspor Indonesia. Hal itu disampaikan dengan melihat pergerakan ekspor Indonesia sejak dimulainya negosiasi.

Pada tahun 2011 lalu Indonesia mengalami defisit perdagangan sebesar US$ 677 juta. Angka tersebut merangkak naik sehingga Indonesia bisa mencapai surplus US$1,6 miliar pada tahun 2020.

Pencapaian tersebut disampaikan Jerry akan meningkatkan ekspor Indonesia. Pada tahun 2021 ini, Indonesia pun telah gencar melalukan ekspor.

"Indonesia mencapai surplus dalam neraca perdagangan US$ 30,81 miliar. Ini angka tertinggi semenjak 10 tahun terakhir, rekor," ungkap Jerry.

Baca Juga: Pemerintah mudahkan aturan perdagangan ke empat negara eropa untuk dorong ekspor

Hal serupa juga disampaikan oleh anggota Komisi VI DPR RI Haeny Relawati. Politisi Golkar tersebut mengungkapkan bahwa EFTA memiliki potensi besar bagi ekspor Indonesia.

"EFTA memiliki potensi pasar yang menjanjikan akibat tingkat daya beli yang tinggi dan konektivitasnya ke berbagai negara lain di dunia," jelas Haeny.

Selain perdagangan, IE-CEPA juga akan memberikan dampak pada masuknya investasi ke Indonesia. Sebagai informasi, IE-CEPA telah resmi diimplementasikan sejak 1 November 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli