Indonesia-Sudan kerjasama pertanian & peternakan



KHARTOUM. lndonesia dan Sudan sepakat meningkatkan kerjasama kedua negara di bidang pertanian dan peternakan melalui pembentukan joint technical committee yang ditandatangani Menteri Pertanian RI dan Menteri Pertanian dan lrigasi Sudan di Khartoum, ibukota Sudan, pada 22 Apnl lalu.Siaran pers Kementerian Pertanian menyebutkan, penandatanganan kesepakatan tersebut merupakan puncak dari kunjungan kerja Mentan Rl ke Sudan tanggal 21-22 April 2013.Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan, kunjungan ini merupakan upaya untuk peningkatan hubungan kedua negara khususnya di bidang pertanian dan peternakan. Ini telah disepakati dalam MoU Kerjasama Pertanian di tahun 2002 dan agreeed minutes Menteri Pertanian dan Sudan tahun 2007, serta MoU Kerjasama Peternakan di tahun 2007."Ini juga merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan Presiden RI dengan Presiden Sudan di sela-sela pertemuan OKI di Kairo bulan Februari 2013 lalu," laniut Mentan Suswono. Menurutnya, peningkatan kerjasama ini juga didorong oleh fakta bahwa isu ketahanan pangan kini telah menjadi isu semua negara. "Sudan memiliki sumber daya alam yang melimpah sedangkan lndonesia memiliki teknologi, pengalaman, dan kemampuan di bidang pertanian, maka perlu dibentuk sebuah kerjasama yang konkrit untuk kemaslahatan kedua negara," sebut Dr. Muta'afi, Menteri Pertanian dan lrigasi Sudan. "Pembentukan JTC ini hanyalah sebuah langkah awal yang kongkrit untuk menuju kerjasama yang lebih riil," sambungnya.Dalam kesempatan itu, Muta'afi mengajak pengusaha lndonesia untuk melakukan investasi pertanian di Sudan, khususnya di bidang penanaman padi, kapas, dan tebu. "Kami mempunyai lahan yang cukup luas dan siap diberikan kepada investor Indonesia," ungkap Mentan Sudan Al Muta'afi.Dia juga mengemukakan Sudan dalam waktu dekat akan menyediakan lahan untuk penanaman padi, kapas, dan tebu seberapa pun yang dibutuhkan lndonesia. Potensi lain yang dapat dikerjasamakan adalah industri gula, yang diharapkan akan menjadikan kedua negara swasembada gula dan tidak menutup kemungkinan menjadi pengekspor gula.Satu hal yang tidak kalah pentingnya yang menjadi salah satu isi kesepakatan tersebut adalah capacity building bidang pertanian dan peternakan. "Indonesia telah beberapa kali memberikan pelatihan di bidang tersebut kepada Sudan, namun kini Indonesia akan berupaya menyelenggarakannya dalam bentuk yang lebih besar, sekaligus sebagai bentuk promosi Indonesia," jelas Suswono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Amal Ihsan