JAKARTA. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik menargetkan, Indonesia dalam dua atau tiga tahun mendatang bisa memproduksi 200 judul film nasional. Optimisme ini didasarkan pada jumlah judul film nasional yang terus meningkat tiap tahun. "Tahun ini ditargetkan 80 judul film nasional, tahun depan harus 100 judul dan tahun berikutnya harus bisa buat 200 film per tahun," harap Jero Wacik saat kunjungan kerja Wapres RI ke Gedung Film, Selasa (12/8) Pada tahun 1999 hingga 2004, industri film Indonesia sempat mati suri. Bahkan pada tahun 1999, Indonesia hanya memproduksi 1 judul film nasional. Meski kini wajah perfilman Indonesia kini sudah berubah, tapi masih ada saja ganjalan dalam industri film nasional. Gara-garanya minimnya jumlah gedung bioskop, khususnya di daerah. "Bioskop di daerah tidak ada, jadi sulit mendistribusikan film ke daerah-daerah," tambah Jero Wacik. Selain itu, saat ini sebagian besar film Indonesia masih diproses dan diedit di luar negeri, karena belum ada sebuah laboratorium suara digital untuk mengisi percakapan dalam film. Itulah sebabnya Menbudpar mencoba mendorong pengadaan perangkat-perangkat tersebut. "Investasinya hanya Rp 20 Miliar," katanya Sementara menurut Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Titi Said, produksi film nasional terus meningkat. Jumlah film nasional dengan film impor juga kian dekat. Pada tahun 2007 LSF telah mengeluarkan 47.007 Surat Lulus Sensor. Jumlah ini terdiri dari, 53 judul film nasional, 207 film impor, 90 film kedutaan dan festival, 17.980 judul program televisi, dan 14.014 judul video yang diperjualbelikan dalam bentuk DVD atau VCD (home use video). Sementara tahun ini hingga bulan Agustus, LSF telah mengeluarkan 50 judul film nasional, 97 film impor, 7.424 program televisi, 10.027 judul video yang diperjualbelikan dalam bentuk DVD atau VCD (home use video)Titi menjelaskan saat ini kesadaran produser film untuk memproduksi film bermutu juga makin besar. Terbukti dari merosotnya panjang pemotongan pita film yang kena sensor. Pada tahun 2007, LSF memotong 1.935 meter film sementara tahun 2008 hanya memotong 742 meter. Sedangkan untuk durasi film, LSF pada tahun 2007, memotong 93.000 menit durasi film, tahun ini hanya 22.000 menit. "Berarti kesadaran produser film untuk melakukan sensor filmnya sendiri juga makin besar," tambah Titi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Indonesia Targetkan 200 Judul Film per Tahun
JAKARTA. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik menargetkan, Indonesia dalam dua atau tiga tahun mendatang bisa memproduksi 200 judul film nasional. Optimisme ini didasarkan pada jumlah judul film nasional yang terus meningkat tiap tahun. "Tahun ini ditargetkan 80 judul film nasional, tahun depan harus 100 judul dan tahun berikutnya harus bisa buat 200 film per tahun," harap Jero Wacik saat kunjungan kerja Wapres RI ke Gedung Film, Selasa (12/8) Pada tahun 1999 hingga 2004, industri film Indonesia sempat mati suri. Bahkan pada tahun 1999, Indonesia hanya memproduksi 1 judul film nasional. Meski kini wajah perfilman Indonesia kini sudah berubah, tapi masih ada saja ganjalan dalam industri film nasional. Gara-garanya minimnya jumlah gedung bioskop, khususnya di daerah. "Bioskop di daerah tidak ada, jadi sulit mendistribusikan film ke daerah-daerah," tambah Jero Wacik. Selain itu, saat ini sebagian besar film Indonesia masih diproses dan diedit di luar negeri, karena belum ada sebuah laboratorium suara digital untuk mengisi percakapan dalam film. Itulah sebabnya Menbudpar mencoba mendorong pengadaan perangkat-perangkat tersebut. "Investasinya hanya Rp 20 Miliar," katanya Sementara menurut Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Titi Said, produksi film nasional terus meningkat. Jumlah film nasional dengan film impor juga kian dekat. Pada tahun 2007 LSF telah mengeluarkan 47.007 Surat Lulus Sensor. Jumlah ini terdiri dari, 53 judul film nasional, 207 film impor, 90 film kedutaan dan festival, 17.980 judul program televisi, dan 14.014 judul video yang diperjualbelikan dalam bentuk DVD atau VCD (home use video). Sementara tahun ini hingga bulan Agustus, LSF telah mengeluarkan 50 judul film nasional, 97 film impor, 7.424 program televisi, 10.027 judul video yang diperjualbelikan dalam bentuk DVD atau VCD (home use video)Titi menjelaskan saat ini kesadaran produser film untuk memproduksi film bermutu juga makin besar. Terbukti dari merosotnya panjang pemotongan pita film yang kena sensor. Pada tahun 2007, LSF memotong 1.935 meter film sementara tahun 2008 hanya memotong 742 meter. Sedangkan untuk durasi film, LSF pada tahun 2007, memotong 93.000 menit durasi film, tahun ini hanya 22.000 menit. "Berarti kesadaran produser film untuk melakukan sensor filmnya sendiri juga makin besar," tambah Titi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News