Indonesia teken MoU MICE dengan Thailand



JAKARTA.Bisnis meetings, incentives, conventions, exhibitions (MICE) ternyata tak lagi dipandang sebelah mata. Untuk mengembangkan bisnis tersebut, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan baru saja meneken MoU dengan Thailand Convention & Exhibition Bureau (TCEB).

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami bilang, keuntungan yang bisa didapat Indonesia dari MoU tersebut adalah bisa turut serta dalam berbagai kegiatan MICE yang digelar di Thailand.

"Thailand banyak dikunjungi mancanegara. Kami bisa ikut promosi pameran dan perdagangan," ujarnya di sela-sela acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2012 di Jakarta, Rabu (17/10).


Sayang, Gusmardi belum bisa memaparkan bentuk kerjasama Indonesia-Thailand secara konkret. "Yang penting ada payung hukumnya dulu," kilahnya.

Sekadar informasi, mengutip data dari The Trade Fair Industry of Asia 8th Edition tahun 2012 yang dilaporkan oleh Union des Foires International (UFI), industri MICE di Thailand merupakan yang terbesar kedelapan di Asia dan yang terbesar di Asia Tenggara. Thailand berhasil mempertahankan posisi tersebut sejak tahun 2011.

Tingkat pertumbuhan bisnis MICE di Thailand dari tahun ke tahun sebesar 6,9%. Tidak heran jika Thailand bisa mengantongi total pendapatan US$ 151 juta dari bisnis MICE.

Tahun ini, Thailand menargetkan 750.000 pengunjung MICE sehingga bisa mendatangkan pendapatan US$ 1,94 miliar. Dari angka tersebut, target jumlah pengunjung untuk pameran perdagangan sebanyak 80.000 dengan target pendapatan US$ 255 juta.

Kementerian Perdagangan Thailand mencatat Indonesia menempati peringkat keenam sebagai mitra dagang global Thailand dengan nilai perdagangan antar kedua negara mencapai US$ 17 miliar di tahun lalu, meningkat 33,86% dari tahun sebelumnya. Selain itu, bagi industri MICE di Thailand, Indonesia juga duduk di peringkat keenam.

Ekspor Thailand ke Indonesia meliputi kendaraan dan komponennya, gula, bahan kimia, serta mesin dan komponennya. Sebaliknya, impor Thailand dari Indonesia mencakup batubara, minyak sawit, bijih besi, besi scrap, komponen mesin, dan bahan kimia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri