KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan tarif bea masuk tinggi dari Amerika Serikat terhadap produk asal China, Vietnam, dan Indonesia bisa menimbulkan efek domino ke dalam negeri. Salah satunya, potensi membanjirnya produk-produk dari negara mitra dagang yang kehilangan pasar di AS ke pasar alternatif seperti Indonesia. Senior Economist INDEF, Tauhid Ahmad menilai, Indonesia perlu waspada karena risiko serbuan produk impor semakin nyata. Pasalnya, negara-negara yang kehilangan pangsa pasar akibat tarif tinggi di AS akan mencari pasar pelarian (diverted market), dan Indonesia bisa jadi target empuk. “Kita harus hati-hati. Kalau barang-barang dari China atau Vietnam tidak bisa masuk ke AS, besar kemungkinan mereka akan cari pasar lain yang terbuka, salah satunya ke negara seperti Indonesia,” ujar Tauhid kepada Kontan, Senin (7/4).
Indonesia Terancam Banjir Impor Usai AS Naikkan Tarif, Pemerintah Diminta Waspada
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan tarif bea masuk tinggi dari Amerika Serikat terhadap produk asal China, Vietnam, dan Indonesia bisa menimbulkan efek domino ke dalam negeri. Salah satunya, potensi membanjirnya produk-produk dari negara mitra dagang yang kehilangan pasar di AS ke pasar alternatif seperti Indonesia. Senior Economist INDEF, Tauhid Ahmad menilai, Indonesia perlu waspada karena risiko serbuan produk impor semakin nyata. Pasalnya, negara-negara yang kehilangan pangsa pasar akibat tarif tinggi di AS akan mencari pasar pelarian (diverted market), dan Indonesia bisa jadi target empuk. “Kita harus hati-hati. Kalau barang-barang dari China atau Vietnam tidak bisa masuk ke AS, besar kemungkinan mereka akan cari pasar lain yang terbuka, salah satunya ke negara seperti Indonesia,” ujar Tauhid kepada Kontan, Senin (7/4).