Indonesia terancam kontraksi, rupiah diperkirakan melemah pada Rabu (5/8)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berhasil menutup sesi perdagangan Selasa (4/8) dengan hasil yang cukup baik. Di pasar spot, rupiah berhasil naik ke level Rp 14.625 per dolar Amerika Serikat (AS).

Artinya, rupiah berhasil menguat tipis 0,03% dibandingkan penutupan sebelumnya, Senin (3/8) yang masih berada di level Rp 14.630 per dolar AS.

Kompak, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga berhasil menutup hari ini dengan penguatan. Mata uang Garuda tercatat naik 0,11% ke level Rp 14.697 per dolar AS.

Baca Juga: Dolar AS melemah, kurs rupiah menguat ke Rp 14.625

Penguatan rupiah diperkirakan tidak akan berlanjut pada perdagangan Rabu (5/8). Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan kinerja rupiah besok akan tertekan seiring dengan adanya pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020.

"Apabila pertumbuhan menurun tajam di bawah proyeksi pemerintah sebesar minus 5%, akan terjadi aksi jual di pasar keuangan. Market menanti seberapa dalam kontraksi ekonomi Indonesia akibat dari pandemi virus corona," kata Bhima kepada Kontan.co.id, Selasa (4/8)

Bhima menambahkan, pengumuman ini menjadi hal yang krusial karena pertumbuhan pada kuartal II-2020 akan menjadi benchmark risiko pada kuartal berikutnya sampai akhir tahun. 

Baca Juga: Konsumen masih pesimistis terhadap outlook ekonomi 6 bulan ke depan

Bhima menyebut sentimen eksternal masih didominasi oleh perkembangan kasus virus corona secara global, maupun spesifik di AS. Selain itu update antivirus yang sedang di uji coba membuat investor global wait and see. "Oleh sebab itu, yang perlu dicermati adalah pengalihan aset para pelaku pasar ke safe haven seperti dolar dan emas," pungkas Bhima.

Bhima memperkirakan rupiah pada Rabu akan cenderung bergerak pada teritori melemah di antara level Rp 14.690 per dolar AS-Rp 14.800 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati