JAKARTA. Pemerintah tetap berkomitmen untuk meneruskan kerjasama dengan pemerintah Korea Selatan (Korsel) dalam pembuatan pesawat tempur siluman (stealth). Saat ini proyek Korea Fighter Experiment/Indonesia Fighter Experiment (KFX/IFX) tertunda karena pemerintah Korsel menghentikan sementara proyek tersebut. "Korsel sedang memikirkan untuk tidak lagi untuk mengembangkan KFX, tapi mungkin generasi di atas Sukhoi atau di atas F-16, yaitu F-22. Tetapi mereka bahkan berpikir untuk meningkatkan ke F-35," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat memberikan konferensi pers di Kantor Presiden, Rabu (15/5).Pada prinsipnya, lanjut Purnomo, pemerintah Indonesia tidak keberatan dengan penundaan proyek ini. Pemerintah tetap berkomitmen akan meneruskan kerjasama pembuatan pesawat tempur ini dengan pihak Korsel. Karena kebutuhan akan pembangunan kekuatan pesawat tempur itu tidak hanya untuk satu dua hari ke depan, tapi 10 tahun sampai 20 tahun yang akan datang. Purnomo bilang, Indonesia sudah menyampaikan kepada pemerintah Korsel, pesawat apa pun yang akan dikembangkan dalam proyek pesawat tempur, pemerintah Indonesia tetap ikut menginvestasikan modal sebesar 20%. "Kita tetap ikut, jadi share kita 20%," tegas Menhan.Pemerintah Indonesia memaklumi dinamika di internal pemerintah Korsel pasca transisi pucuk pimpinan di negeri tersebut. Menurut Purnomo, pemerintah baru Korsel masih perlu penyesuaian dan menilik kembali proyek ini. "Proyek KFX/IFX ini bukanlah proyek yang gagal, tapi hanya ditunda, dan kemungkinan ada perubahan," ujar Purnomo. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Indonesia teruskan kerjama pembuatan jet tempur
JAKARTA. Pemerintah tetap berkomitmen untuk meneruskan kerjasama dengan pemerintah Korea Selatan (Korsel) dalam pembuatan pesawat tempur siluman (stealth). Saat ini proyek Korea Fighter Experiment/Indonesia Fighter Experiment (KFX/IFX) tertunda karena pemerintah Korsel menghentikan sementara proyek tersebut. "Korsel sedang memikirkan untuk tidak lagi untuk mengembangkan KFX, tapi mungkin generasi di atas Sukhoi atau di atas F-16, yaitu F-22. Tetapi mereka bahkan berpikir untuk meningkatkan ke F-35," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat memberikan konferensi pers di Kantor Presiden, Rabu (15/5).Pada prinsipnya, lanjut Purnomo, pemerintah Indonesia tidak keberatan dengan penundaan proyek ini. Pemerintah tetap berkomitmen akan meneruskan kerjasama pembuatan pesawat tempur ini dengan pihak Korsel. Karena kebutuhan akan pembangunan kekuatan pesawat tempur itu tidak hanya untuk satu dua hari ke depan, tapi 10 tahun sampai 20 tahun yang akan datang. Purnomo bilang, Indonesia sudah menyampaikan kepada pemerintah Korsel, pesawat apa pun yang akan dikembangkan dalam proyek pesawat tempur, pemerintah Indonesia tetap ikut menginvestasikan modal sebesar 20%. "Kita tetap ikut, jadi share kita 20%," tegas Menhan.Pemerintah Indonesia memaklumi dinamika di internal pemerintah Korsel pasca transisi pucuk pimpinan di negeri tersebut. Menurut Purnomo, pemerintah baru Korsel masih perlu penyesuaian dan menilik kembali proyek ini. "Proyek KFX/IFX ini bukanlah proyek yang gagal, tapi hanya ditunda, dan kemungkinan ada perubahan," ujar Purnomo. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News