KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) masih menunggu kelanjutan dari hasil negosiasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Amerika Serikat (AS) sebelum memutuskan membeli minyak dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari negeri Paman Sam tersebut. Menurut Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, pihaknya telah memberikan transparansi atas belanja energi sebesar kurang lebih US$ 15 miliar. Namun karena tarif resiprokal AS ke Indonesia belum berubah yaitu sebesar 32%, keputusan pembelian minyak dan LPG tersebut masih menunggu hasil akhir negosiasi. "Untuk keberlanjutan, ini kan Menteri Perekonomian masih mengusahakan. Kita sudah overcome untuk transparan dari sisi energi US$ 15 miliar," ungkap Yuliot saat ditemui di Jakarta, Selasa (08/07).
Indonesia Tetap Kena Tarif Impor 32%, Beli Minyak dan LPG dari AS Tetap Lanjut?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) masih menunggu kelanjutan dari hasil negosiasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Amerika Serikat (AS) sebelum memutuskan membeli minyak dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari negeri Paman Sam tersebut. Menurut Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, pihaknya telah memberikan transparansi atas belanja energi sebesar kurang lebih US$ 15 miliar. Namun karena tarif resiprokal AS ke Indonesia belum berubah yaitu sebesar 32%, keputusan pembelian minyak dan LPG tersebut masih menunggu hasil akhir negosiasi. "Untuk keberlanjutan, ini kan Menteri Perekonomian masih mengusahakan. Kita sudah overcome untuk transparan dari sisi energi US$ 15 miliar," ungkap Yuliot saat ditemui di Jakarta, Selasa (08/07).
TAG: