Indonesia tidak punya Aerospace Park



JAKARTA. Indonesia Aircraft Maintenance Shop Association (IAMSA) mengatakan, Indonesia membutuhkan Aerospace Park atau kawasan terpadu tempat segala hal yang berkaitan dengan pesawat, mulai dari perawatan, gudang logistik dan juga untuk pusat pelatihan (training center).

Richard Budihadianto, Presiden IAMSA menjelaskan, kehadiran Aerospace Park di Indonesia dapat meningkatkan serapan pasar perawatan nasional dan internasional. " Keberadaan Aerospace Park diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia," ujar Richard saat acara Aviatin MRO Indonesia di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (22/5).

Richard menjelaskan, idealnya Indonesia butuh 2 lokasi Aerospace Park yang disebar di seluruh Indonesia. "Butuhnya satu di kawasan timur Makassar atau Manado dan satu lagu di barat Jakarta atau Medan," ujarnya. Dia bilang masing-masing lokasi setidaknya membutuhkan luas lahan 75 hektare (ha).


Bahkan Richard memperkirakan, jika kawasan terpadu dibuat perputaran bisnisnya diperkirakan mencapai US$ 600 juta per tahun. Perkiraan itu melihat dari industri penerbangan nasional yang mengoperasikan pesawat jet yang tumbuh 15-20% per tahun. Dari jumlah 304 pesawat yang beroperasi di tahun 2011, menjadi 480 pesawat di tahun 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri