JAKARTA. Indonesia akan menjadi tuan rumah konferensi internasional wisata syariah pada 2-3 Juni mendatang. Konferensi yang digelar di Jakarta ini akan dihadiri menteri-menteri pariwisata dari negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sapta Nirwandar mengungkapkan latar belakang konferensi ini karena wisatawan muslim dunia terus meningkat secara signifikan. Begitu juga kebutuhan wisata yang “muslim friendly” semakin besar. Karena itu, OKI menganggap penting konferensi ini. “Usulan membahas pentingnya wisata syariah dalam mendukung pariwisata global telah mendapat persetujuan dari mayoritas anggota sidang yang sekaligus menyetujui tempat pelaksanaannya dilakukan di Indonesia pada tahun 2014,” papar Sapta dalam siaran persnya yang diterima KONTAN, Jumat (30/5).Sapta juga memaparkan kajian Thomson Reuters dalam State of the Global Islamic Economy (2013) yang melaporkan bahwa total pengeluaran Muslim dunia untuk keperluan makanan halal dan gaya hidup (lifestyle) mencapai US$ 1,62 triliun pada tahun 2012 dan diperkirakan akan mencapai nilai US$ 2,47 triliun pada tahun 2018. Konferensi internasional wisata syariah ini merupakan pertama kali digelar di dunia. Ini bagian dari tindak lanjut dari pertemuan para Menteri Pariwisata negara anggota OKI di Banjul, Gambia 6 Desember 2013. Pertemuan tersebut menggagas suatu forum yang akan membahas terkait pengembangan wisata syariah diantara negara anggota OKI.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Indonesia tuan rumah konferensi wisata syariah
JAKARTA. Indonesia akan menjadi tuan rumah konferensi internasional wisata syariah pada 2-3 Juni mendatang. Konferensi yang digelar di Jakarta ini akan dihadiri menteri-menteri pariwisata dari negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sapta Nirwandar mengungkapkan latar belakang konferensi ini karena wisatawan muslim dunia terus meningkat secara signifikan. Begitu juga kebutuhan wisata yang “muslim friendly” semakin besar. Karena itu, OKI menganggap penting konferensi ini. “Usulan membahas pentingnya wisata syariah dalam mendukung pariwisata global telah mendapat persetujuan dari mayoritas anggota sidang yang sekaligus menyetujui tempat pelaksanaannya dilakukan di Indonesia pada tahun 2014,” papar Sapta dalam siaran persnya yang diterima KONTAN, Jumat (30/5).Sapta juga memaparkan kajian Thomson Reuters dalam State of the Global Islamic Economy (2013) yang melaporkan bahwa total pengeluaran Muslim dunia untuk keperluan makanan halal dan gaya hidup (lifestyle) mencapai US$ 1,62 triliun pada tahun 2012 dan diperkirakan akan mencapai nilai US$ 2,47 triliun pada tahun 2018. Konferensi internasional wisata syariah ini merupakan pertama kali digelar di dunia. Ini bagian dari tindak lanjut dari pertemuan para Menteri Pariwisata negara anggota OKI di Banjul, Gambia 6 Desember 2013. Pertemuan tersebut menggagas suatu forum yang akan membahas terkait pengembangan wisata syariah diantara negara anggota OKI.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News