Indonesia-Turki sepakat saling mengakui sertifikat vaksinasi Covid-19



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi belum lama ini melakukan kunjungan bilateral ke Turki. Salah satu hasil kunjungan bilateral tersebut adalah kesepakatan saling mengakui sertifikat vaksinasi Covid-19 antar kedua negara.

Menlu mengatakan, Indonesia – Turki sepakat mengembangkan kerjasama Mutual Recognition on Vaccine Certificates yang tertuang dalam deklarasi bersama kedua negara dengan pokok – pokok yaitu. Pertama, pengakuan bersama dan interoperabilitas sertifikat vaksin dan hasil tes PCR kedua negara.

Kedua, pengakuan serta penerimaan semua jenis vaksin yang telah mendapatkan Emergency Use Listing (EUL) WHO dan EUA dari instansi berwenang kedua negara. Ketiga, penerapan protokol kesehatan bagi pelaku perjalanan kedua negara.


Baca Juga: Menteri luar negeri Retno Marsudi terbang ke Turki, ini agendanya

“Pengembangan kerjasama ini dilakukan oleh Kementerian Kesehatan kedua negara,” ujar Menlu dalam konferensi pers virtual dipantau dari Youtube MoFA Indonesia, yang dikutip Rabu (13/10).

Lebih lanjut, Retno mengatakan, Indonesia – Turki sepakat melakukan penguatan kerjasama di bidang kesehatan. Apalagi Turki adalah mitra strategis Indonesia dan kemitraan Indonesia – Turki terus menguat, termasuk selama pandemi. “Kerjasama kesehatan jangka pendek telah dilakukan, antara lain melalui dukungan obat – obatan terapeutik,” ucap Retno.

Menlu mengatakan, saat ini Indonesia – Turki sudah mulai berbicara kerjasama jangka panjang Antara lain melalui kerjasama di bidang pengadaan bahan baku obat. Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Indonesia telah melakukan pembicaraan dengan salah satu perusahaan farmasi terkemuka Turki yaitu Abdi Ibrahim.

Mereka sepakat menjajaki kerjasama industri farmasi, menjajaki kemungkinan berbagi teknologi dan memproduksi produk farmasi di fasilitas PT KPI di Indonesia. “Tentu pemerintah berharap agar kerjasama industri farmasi ini dapat memperkuat pemenuhan pasokan kebutuhan domestik dan dapat mengurangi import bahan baku obat kita,” tutur Retno.

Selanjutnya: Risiko kematian Covid-19 bisa meningkat karena hal ini, waspada!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .