KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia mewaspadai virus corona varian Mu. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, hingga saat ini varian Mu belum terdeteksi di Indonesia. Meskipun demikian masyarakat tetap diminta waspada terhadap kemungkinan gelombang ketiga Covid-19 apabila masyarakat tidak patuh protokol Kesehatan. Menurut Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pihaknya sudah melakukan genom sekuensing terhadap 7 ribuan orang di Indonesia dan belum terdeteksi varian tersebut. "Mudah-mudahan varian Mu ini akan abortif," katanya dalam konferensi pers melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (6/9).
Gejala varian Mu
Lantas, seperti apa gejala varian Mu? Melansir Express.co.uk, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (NHS) Inggris belum membuat klasifikasi tentang varian Mu, meskipun varian ini telah menyebar ke 49 negara bagian. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Medical Virology menyatakan bahwa beberapa mutasi Mu ditemukan pada varian lain yang menjadi perhatian. Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, varian Mu juga membawa mutasi yang ditemukan pada varian Delta yang dominan. Pejabat kesehatan percaya Mu bisa lebih menular daripada varian Delta dan memiliki potensi untuk menolak vaksin.- Suhu tubuh tinggi: Ini berarti Anda merasa panas saat menyentuh dada atau punggung Anda.
- Batuk baru yang terjadi terus menerus: Ini berarti Anda mengalami batuk yang sering selama lebih dari satu jam, tiga jam atau lebih episode batuk dalam 24 jam.
- Kehilangan atau perubahan pada indera perasa atau penciuman Anda: Ini berarti Anda telah memperhatikan bahwa Anda tidak dapat mencium atau merasakan apa pun, atau hal-hal yang berbau atau terasa berbeda.