Indonesian AID Sudah Salurkan Hibah Rp 523,56 Miliar dalam Lima Tahun



KONTAN.CO.ID- JAKARTA. Dalam kurun waktu lima tahun, Indonesian AID telah menyalurkan hibah senilai lebih dari Rp 523,56 miliar. Program-program pemberian hibah bertujuan untuk mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDG’s) diantaranya meliputi sektor pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, hingga penguatan sektor keuangan dan sektor lainnya.

Dalam kurun waktu tersebut, Indonesian AID tidak hanya menyalurkan dukungan kerja sama pembangunan ataupun bantuan kemanusiaan, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis di komunitas internasional.

"Kami hadir untuk menjawab tantangan dan peluang pembangunan global. Indonesian AID merupakan salah satu tools diplomasi yang memperkuat kepentingan nasional di bidang politik,


ekonomi, sosial, dan budaya Pemerintah Indonesia", ujar Direktur Utama LDKPI Tormarbulang Lumbantobing dalam keterangan resminya, Kamis (17/10).

Tor Tobing mengatakan, program Indonesian AID tidak hanya bermanfaat bagi negara penerima, tetapi juga berdampak positif bagi ekonomi Indonesia. 

Ia mengungkapkan salah satu contohnya adalah program hibah vaksin Indonesia yang melibatkan PT Bio Farma, dalam upaya memperluas pasar vaksin di Afrika. Hibah ini juga membantu memuluskan rencana Bio Farma membuka hub di kawasan tersebut, program hibah tersebut juga menjadi jalan terbukanya peluang transfer teknologi dengan perusahaan setempat sekaligus membuka peluang investasi di negara-negara Afrika.

"Program sejenis diharapkan juga dapat dilakukan untuk produk lainnya sehingga membuka kesempatan bagi badan-badan usaha dalam negeri untuk membangun kolaborasi strategis di kancah global," ungkapnya.

Selain itu, program-program hibah turut mendorong promosi barang dan jasa Indonesia serta memperkenalkan tenaga ahli kita di berbagai bidang, seperti keuangan, pertanian, pertambangan dan teknologi informasi. Upaya ini menjadi bagian dari diplomasi Indonesia untuk memperkuat posisi di komunitas internasional dan membuka peluang baru bagi sektor industri dalam negeri.

Indonesian AID akan terus mendukung penggunaan barang dan jasa dalam negeri dalam proyek yang dibiayai, sehingga meningkatkan manfaat ekonomi bagi Indonesia.

Di bidang pendidikan dan pengembangan SDM, lembaga ini telah melahirkan program the Indonesian AID Scholarship (TIAS), yaitu dukungan peningkatan kapasitas bagi aparatur sipil negara dari negara-negara sahabat melalui pemberian beasiswa pendidikan tinggi di Indonesia. Lulusan program ini diharapkan menjadi duta yang mempromosikan Indonesia di negaranya masing-masing, dan akan meningkatkan people to people contact. Di samping itu, program ini juga dapat meningkatkan reputasi perguruan tinggi dalam negeri di kancah global. 

Indonesian AID juga telah memberikan hibah untuk rehabilitasi Queen Victoria School (QVS) di Fiji yang rusak parah akibat terjangan badai Windston. Sekolah tersebut merupakan sekolah yang telah melahirkan banyak pemimpin di negara Fiji. Dengan pemberian hibah tersebut, QVS diharapkan akan terus melahirkan calon-calon pemimpin di masa depan. 

Sebagai kontribusi terhadap sektor kesehatan, Indonesian AID berkolaborasi dengan IsDB (Islamic Development Bank), UNDP, dan pemerintah Mesir telah membangun fasilitas telemedicine di Somalia. Indonesian AID juga memberikan vaksin ke Nigeria dan Afganistan, serta membantu pembangunan fasilitas kesehatan di Ukraina. 

Untuk mendukung ketahanan pangan, Indonesian AID memberikan bantuan berupa revitalisasi fasilitas pelatihan pertanian di Gambia dan akan merevitalisasi fasilitas sejenis di Tanzania. Indonesian AID juga akan memberikan bantuan untuk pembangunan pusat pelatihan pertanian regional di Fiji. 

Di samping itu, hibah juga telah diberikan untuk pelaksanaan pelatihan pertanian, perikanan, dan peternakan bagi negara-negara di Afrika, Karibia, dan Pasifik.

Tidak hanya itu, Indonesian AID juga berkomitmen mendukung ekonomi biru dan lingkungan yang berkelanjutan. Melalui proyek pengelolaan sampah di West Sepik, Papua Nugini dan partisipasi dalam AIS Forum, Indonesian AID membantu pembangunan ekonomi biru khususnya bagi negaranegara kepulauan.

Peran Indonesian AID juga tidak terlepas dari menjalankan misi diplomasi kemanusiaan. Indonesian AID diketahui aktif dalam memberikan bantuan kemanusiaan ke Palestina, Ethiopia, dan Ukraina, serta membantu penanganan bencana di berbagai negara sahabat. 

Mengingat tantangan Pembangunan global yang sangat massive, kerja sama yang saat ini sudah dilakukan dengan UNICEF, IsDB, UNRWA, ICRC, Global Fund, dan World Bank, akan diperluas dengan berbagai development partners lainnya, sehingga program-program hibah yang diberikan akan lebih berdampak.

"Kami berupaya agar Indonesian AID dapat meningkatkan kolaborasi dengan development partner besar lainnya di dunia," jelas Tor Tobing. 

Lima tahun Indonesian AID bukan sekadar cerita tentang penyaluran hibah, melainkan bukti konkret bahwa Indonesia berperan aktif dalam pembangunan global. Lembaga ini berkomitmen untuk terus mendukung diplomasi, memperkuat kemitraan global, dan memberikan kontribusi nyata bagi dunia. 

"Kami percaya, setiap langkah yang kami ambil di panggung global akan memperkuat Indonesia sebagai bangsa besar dan bermartabat," pungkasnya.

Selanjutnya: MSIG Life Prediksi Unitlink Berbasis Obligasi dan Saham Menarik Hingga Akhir Tahun

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Toys Fair 16-31 Oktober 2024, Hot Wheels-Slime Diskon s/d 70%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati