KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti pariwisata, PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) atau Paradise Indonesia melihat prospek bisnis perhotelan di semester II-2023 baik dan menjanjikan. Beberapa indikasinya yakni pada semester I-2023 pencapaian semua hotel-hotel milik Paradise Indonesia mencapai target yang ditentukan. Presiden Direktur PT Indonesian Paradise Property Tbk Anthony Prabowo Susilo mengatakan, secara historikal pencapaian semester II di periode sebelumnya selalu lebih tinggi daripada pencapaian pada periode semester I, sehingga data historikal tersebut membawa keyakinan prospek semester II akan sesuai harapan Paradise Indonesia. "Selain itu, banyaknya rencana kegiatan seperti konser-konser musik, KTT Asean 2023, Piala Dunia U17, dan banyak acara lainnya memenuhi kalendar acara di semester II-2023, tentunya acara acara seperti ini ikut mendorong tingkat hunian hotel," kata Anthony kepada Kontan.co.id, Senin (4/9).
Baca Juga: Simak Proyek-Proyek yang Digarap Indonesian Paradise (INPP) Tahun Ini Anthony menuturkan, ada beberapa strategi yang disiapkan Paradise Indonesia, antara lain peningkatan produk seperti renovasi dan pembangunan dijalankan dengan konsisten oleh Paradise Indonesia, sehingga saat market pariwisata mulai bangkit, hotel-hotel milik Paradise Indonesia sudah sangat siap untuk memaksimalkan kinerjanya. Selain peningkatan produk, peningkatan pelayanan juga dilakukan Paradise Indonesia dengan konsisten agar kombinasi produk yang baik dan pelayanan prima bisa diberikan kepada tamu. Menurut Anthony, ada dua tantangan bisnis perhotelan saat ini, utamanya adalah secara global, destinasi pariwisata Indonesia bersaing dengan negara-negara lain seperti Thailand, Singapura, Malaysia, dan lain-lain. Dalam hal ini sangat penting untuk Indonesia mempermudah dan memberi program yang menarik untuk wisatawan baik dalam maupun luar negeri untuk berlibur di destinasi wisata di Indonesia. Program tersebut, kata Anthony, antara lain ketersediaan tiket pesawat dengan harga kompetitif, citra Indonesia yang aman hal tersebut sangat mempengaruhi minat wisatawan untuk berlibur. Kedua, persaingan yang sehat antar hotel. Di beberapa daerah yang kompetisi antar hotelnya sangat tinggi, pengelola hotel harus berani bersaing dalam produk dan layanan, bukan dengan perang harga, karena perang harga akan membuat sebuah destinasi menjadi turun kualitasnya.