Indonesian Tobacco (ITIC) akan Tebar Dividen Rp 4,7 Miliar, Setara Rp 5 Per Saham



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) meneruskan perbaikan kinerja dengan mencetak performa positif dalam laporan keuangan. Dengan bottom line yang konsisten tumbuh, ITIC pun siap untuk menebar dividen dari laba bersih tahun buku 2022.

Pembagian dividen tersebut telah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (23/5). Aksi ini merupakan pembagian dividen perdana sejak ITIC resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 Juli 2019.

Komisaris Utama Indonesian Tobacco, Shirley Suwantinna mengungkapkan ITIC akan membayarkan dividen tunai senilai Rp 4,7 miliar atau setara Rp 5 per saham. Dividen ini akan dibagikan kepada pemegang saham ITIC selambat-lambatnya pada 23 Juni 2023.


Shirley membeberkan, sejak tahun 2020 ITIC konsisten menumbuhkan bottom line. Produsen tembakau iris ini meraih laba bersih sebesar Rp 6,12 miliar pada 2020, kemudian meroket menjadi Rp 18,36 miliar pada tahun 2021.

Baca Juga: Masih Menarikkah Saham Emiten Rokok? Simak Kata Sejumlah Analis Berikut

Sedangkan pada tahun 2022, ITIC membukukan laba bersih sebesar Rp 23,95 miliar atau tumbuh 30,44% dibandingkan 2021. Lonjakan bottom line ITIC didorong oleh kinerja positif penjualan yang meningkat 17,10% (YoY) menjadi Rp 279,18 miliar pada tahun lalu.

ITIC juga memperbaiki posisi keuangan dengan penurunan liabilitas sebesar 6,5% menjadi Rp 188,9 miliar. Kemudian kenaikan aset sebanyak 5% menjadi Rp 553,2 miliar pada tahun 2022.

Di samping itu, ekuitas ITIC turut terdongkrak 12,2% menjadi Rp 364,3 miliar. "

Perseroan juga membukukan kenaikan EBITDA sebesar 8,74% pada menjadi sebesar Rp 54,9 miliar," ungkap Shirley dalam keterangan resmi, Selasa (23/5).

Performa positif ITIC masih berlanjut pada kuartal pertama 2023. Dalam periode tiga bulan, ITIC mengantongi penjualan sebesar Rp 68,06 miliar atau naik 14,46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Laba bersih ITIC pun kembali tumbuh dengan kenaikan 9,23% menjadi Rp 4,14 miliar. 

Direktur ITIC, Andre Martinus, menyampaikan realisasi tersebut merupakan hasil pertumbuhan penjualan di pasar eksisting.

Perolehan itu juga hasil perbaikan distribusi dan pemerataan area penjualan, yang diiringi perbaikan mutu produksi tembakau. ITIC pun memperhatikan proses kerja untuk mengendalikan biaya, sebagai bagian dari upaya meningkatkan performa keuangan secara berkelanjutan.

"Kinerja positif Perseroan merupakan bentuk komitmen untuk terus menjadikan momentum tumbuh. Bertahan lebih kuat di masa mendatang dan mampu melewati segala rintangan pasca pandemi," ujar Andre.

Baca Juga: Saham Rokok Cenderung Menguat, Tapi Lebih Cocok untuk Trading

Sebagai target untuk tahun ini, Shirley mengatakan ITIC mengejar pertumbuhan penjualan sebanyak 10%. 

"Tentunya diikuti oleh pengaturan biaya dan penggunaan sumber daya sehingga diharapkan di akhir tahun dapat menciptakan kenaikan laba bersih," tandas Shirley.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi