KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen rokok, PT Indonesian Tobacco Tbk (
ITIC) berhasil meraih kinerja positif selama semester I-2023. Penjualan ITIC bertumbuh 12,07%
year on year (YoY) menjadi Rp 142,88 miliar. Direktur Utama ITIC Djonny Saksono mengungkapkan bahwa laju bisnis ITIC didorong oleh perubahan gaya hidup konsumen yang mencari alternatif rokok lebih ekonomis. Kondisi ini menjadi kesempatan bagi perseroan untuk mendongkrak lebih banyak lagi penjualan. “Faktor pendorong pertumbuhan di semester I-2023 adalah perubahan gaya hidup pada pengalihan produk yang ekonomis sehingga produk perseroan lebih diterima,” ungkap Djonny, kepada Kontan.co.id, Minggu (6/8).
Baca Juga: Incar Kenaikan Penjualan 15%, Begini Strategi Indonesian Tobacco (ITIC) Sebagai gambaran, penjualan ITIC di semester pertama berhasil 12,07% menjadi Rp 142,88 miliar. Sedangkan pada semester I-2022 angka penjualan tercatat senilai Rp 127,49 miliar. Penjualan lokal masih menjadi kontributor utama ITIC dengan porsi sebesar Rp 144,68 miliar. Kemudian disusul oleh penjualan ekspor senilai Rp 644,14 juta. ITIC terus berupaya melakukan penetrasi
market ke pasar
eksisting sembari menilik peluang pertumbuhan ke area pasar baru. Sehingga diharapkan tren pertumbuhan penjualan dapat berlanjut di semester kedua ini.
“Tentunya diimbangi dengan kualitas produk yang terjaga dan ketersediaan produk dan distribusi yang merata,” tambahnya. Hingga semester pertama lalu laba periode berjalan ITIC bertumbuh 23,47%, dari Rp 8,73 miliar menjadi Rp 10,78 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .