KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen tembakau iris PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) tetap optimistis dengan target yang dicanangkan saat go public di tahun ini. ITIC fokus mengejar pendapatan hingga Rp 170 miliar-Rp 180 miliar di tahun ini atau tumbuh 26,38%–33,81% dibandingkan tahun sebelumnya. Djonny Saksono, Direktur Utama ITIC mengatakan, seiring melonjaknya harga rokok, menjadi peluang positif bagi produk tembakau iris yang kenaikannya tidak sebesar rokok kemasan. Sehingga ITIC melihat beberapa perokok beralih menggunakan tembakau iris dengan alasan lebih terjangkau. "Sementara itu sampai akhir tahun ini kalau dilihat baik Oktober dan November 2019 masih ada kenaikan omzet," ujar Djonny ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Selasa (3/12). Mengenai detilnya, ITIC belum dapat membeberkannya lebih lanjut.
Indonesian Tobacco (ITIC) optimistis pendapatan tumbuh dobel digit tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen tembakau iris PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) tetap optimistis dengan target yang dicanangkan saat go public di tahun ini. ITIC fokus mengejar pendapatan hingga Rp 170 miliar-Rp 180 miliar di tahun ini atau tumbuh 26,38%–33,81% dibandingkan tahun sebelumnya. Djonny Saksono, Direktur Utama ITIC mengatakan, seiring melonjaknya harga rokok, menjadi peluang positif bagi produk tembakau iris yang kenaikannya tidak sebesar rokok kemasan. Sehingga ITIC melihat beberapa perokok beralih menggunakan tembakau iris dengan alasan lebih terjangkau. "Sementara itu sampai akhir tahun ini kalau dilihat baik Oktober dan November 2019 masih ada kenaikan omzet," ujar Djonny ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Selasa (3/12). Mengenai detilnya, ITIC belum dapat membeberkannya lebih lanjut.