Indonesian Tobacco (ITIC) siapkan capex Rp 100 miliar tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen tembakau iris, PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) tahun ini menyiapkan belanja modal (capex) senilai Rp 90 miliar hingga Rp 100 miliar yang digunakan mayoritas untuk pengadaan tembakau.

Presiden Direktur Indonesian Tobacco Djonny Saksono mengatakan dana capex berasal dari kas internal. "Alokasi capex tahun ini murni untuk pembelian bahan baku tembakau. Tahun ini kami belum ada rencana menambah aset tetap berupa mesin atau lahan serta bangunan. Namun nanti juga ada biaya maintenance mesin," ujarnya saat paparan publik yang berlangsung virtual, Rabu (30/6).

Tahun ini, ITIC juga berencana meluaskan lagi pasarnya ke beberapa daerah seperti Luwuk di Sulawesi Tengah, Ambon, Flores, Nusa Tenggara Timur, Waingapu dan sekitarnya. ITIC juga mengembangkan pasar baru ke daerah Sumatera Selatan seperti Palembang,Lampung dan Tanjung Pinang.


Djonny menyebutkan, tahun ini ITIC menargetkan pertumbuhan pendapatan 10% dibandingkan tahun lalu. Walau pada masa pandemi, diĀ  tahun lalu, ITIC tetap bisa mencetak pertumbuhan pendapatan 35%.

"Untuk tahun ini, kami tidak berani berharap peningkatan terlalu tinggi. Namun angka 10% tersebut kami yakin bisa mencapainya," ujarnya.

Baca Juga: Pandemi hambat agenda ekspansi pasar Indonesian Tobacco (ITIC)

Kata Djonny, pandemi Covid-19 masih belum selesai dan masih menjadi tantangan tersendiri, karena mempengaruhi daya beli masyarakat.

"Kami tentunya akan bekerja sebaik mungkin dan berusaha sekerasnya. 5 tahun terakhir, pertumbuhan kinerja ITIC selalu terjadi minimal 20% tiap tahun hal ini merupakan pertanda pula industri ini masih tumbuh baik di dalam dan luar negeri," ujarnya.

ITIC membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 45,8 miliar di kuartal I-2021 atau meningkat 2% dibandingkan capaian kuartal I-2020 senilai Rp 44,9 miliar. Selain itu, ITIC juga meraih peningkatan pada margin bersih, dari semula 3,9% menjadi 4,3% pada kuartal I-2021.

Perusahaan ini mampu mencatatkan peningkatan laba operasional sebelum pajak sebesar 14%, menjadi Rp 3,2 miliar per 31 Maret lalu. Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2020 senilai Rp2,8 miliar.

ITIC pun berhasil membukukan laba operasional bersih sebesar Rp 1,9 miliar atau naik 9% dari realisasi di periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,7 miliar.

Selanjutnya: Indonesian Tobacco (ITIC) tetap raih kinerja positif di kuartal I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat