KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten tembakau dan rokok PT Indonesian Tobacco Tbk melepas 29,13% saham dari modal yang disetor penuh atau setara dengan 274,06 juta saham dalam initial public offering (IPO) pada 4 Juli 2019 mendatang. Indonesian Tobacco menawarkan saham dengan harga Rp 180–Rp 230 per saham. Dengan harga tersebut, Indonesia Tobacco akan meraup dana IPO antara Rp 49,33 miliar hingga Rp 63,03 miliar. Harga penawaran ini mencerminkan price to earning ratio (PER) 20,5 kali-22,3 kali dari rata-rata industri. Calon emiten ini menunjuk Phillip Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Indonesian Tobacco dimiliki mayoritas atau 90,10% oleh Djonny Saksono, dan 9,90% oleh PT Anugerah Investindo Nusantara. Setelah IPO, kepemilikan Djonny susut menjadi 63,85%. Sedangkan kepemilikan Anugerah menyempit menjadi hanya 7,02%.
Indonesian Tobacco menawarkan saham dengan harga Rp 180–Rp 230 per saham
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten tembakau dan rokok PT Indonesian Tobacco Tbk melepas 29,13% saham dari modal yang disetor penuh atau setara dengan 274,06 juta saham dalam initial public offering (IPO) pada 4 Juli 2019 mendatang. Indonesian Tobacco menawarkan saham dengan harga Rp 180–Rp 230 per saham. Dengan harga tersebut, Indonesia Tobacco akan meraup dana IPO antara Rp 49,33 miliar hingga Rp 63,03 miliar. Harga penawaran ini mencerminkan price to earning ratio (PER) 20,5 kali-22,3 kali dari rata-rata industri. Calon emiten ini menunjuk Phillip Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Indonesian Tobacco dimiliki mayoritas atau 90,10% oleh Djonny Saksono, dan 9,90% oleh PT Anugerah Investindo Nusantara. Setelah IPO, kepemilikan Djonny susut menjadi 63,85%. Sedangkan kepemilikan Anugerah menyempit menjadi hanya 7,02%.