Indopoly fokus garap produk bermargin tebal



JAKARTA. Selektif membidik pasar menjadi prinsip PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk tahun ini. Ketimbang menggenjot penjualan semua lini produk, perusahaan produsen kemasan ini memilih fokus memacu penjualan produk kualitas tinggi atawa high grade.

Lewat strategi itu, Indopoly yakin bisa bertahan di tengah persaingan industri global. "Sebab dari sisi margin lebih menguntungkan," ungkap Henry Halim, Presiden Direktur PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk, saat paparan publik, Rabu (7/6).

Menurut catatan internal Indopoly, produk kualitas tinggi menyumbang 40% terhadap total penjualan. Adapun produk yang dibikin perusahaan ini berupa flexible packaging film.


Kalau jenis produk selektif, lain halnya dengan wilayah pemasaran. Tahun Indopoly justru akan total mengerahkan semua lini pemasaran di dalam negeri maupun di luar negeri. Asal tahu, selain di Indonesia, mereka memiliki jaringan di China dan Amerika Serikat.

Belum lama, Indopoly mengoperasikan mesin produksi metalizing baru di Suzhou, China. Ini menjadi mesin kelima yang dioperasikan oleh Indopoly di Negeri Panda. Salah satu pelanggan yang menggunakan produk bikinan pabrik China adalah Grup Philip Morris International.

Produsen rokok memang menjadi salah satu pelanggan setia produk Indopoly. Tak cuma pabrik China, pabrik Indonesia juga melayani perusahaan rokok seperti PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, PT Djarum, serta PT Gudang Garam Tbk.

Malah, Indopoly berani mengklaim sebagai penguasa pasar. "Industri rokok domestik sudah kami kuasai dan global kami termasuk pemain besar," ujar Jeffrey Halim, Wakil Presiden Direktur Indopoly Swakarsa Industry Tbk, dalam kesempatan yang sama.

Selain produsen rokok, perusahaan barang makanan seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk juga tercatat sebagai pelanggan besar. Tahun lalu, bagian dari Grup Salim tersebut berbelanja US$ 32,68 juta atau 16,71% terhadap total penjualan Indopoly. yang sebesar US$ 195,63 juta.

Target minimal sama

Selain China, Indopoly membesarkan pasar Amerika Serikat berbekal tambahan kantor pemasaran di Chicago, Illinois. Menurutnya, potensi pasar di sana menjanjikan.

Target Indopoly tahun ini minimal sama dengan capaian tahun lalu. "Ini sudah bagus karena pelaku industri lain saja bisa rugi," kata Jeffrey.

Aneka rencana bisnis tahun ini memanfaatkan dana belanja modal US$ 8 juta. Indipoly akan mencukupinya dari kas internal dan pinjaman.

Asal tahu, Indopoly menjalankan pabrik dengan total kapasitas produksi 100.000 ton per tahun. Sebanyak 65.000 ton kapasitas pabrik di dalam negeri. Sementara 35.000 ton adalah kapasitas pabrik di Suzhou dan Kunming, China. Tahun lalu, 61% penjualan berasal dari pabrik domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini