JAKARTA. Produsen plastik dan kemasan PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk akan meningkatkan penjualan produk bernilai tambah tinggi (
high value added/high end product). Perusahaan ini berharap kontribusi produk ini terhadap total penjualan bisa meningkat dari 55% tahun lalu menjadi 65% di tahun ini. Produk bernilai tambah tinggi yang dimaksud, produk berkualitas lebih bagus ketimbang rata-rata produk yang diproduksi Indopoly. Dengan volume sama, harga jual produk bernilai tambah tinggi lebih mahal. Demi memuluskan rencana itu, Indopoly mengalokasikan dana belanja modal US$ 9,5 juta tahun ini. Duit itu untuk membeli mesin anyar dan meningkatkan kemampuan atawa
up grading mesin. Perinciannya, US$ 1,5 juta untuk beli mesin
thermal lamination film. Selebihnya, US$ 8 juta untuk meningkatkan kemampuan mesin
metalizing.
Pembelian mesin dan peningkatan kemampuan mesin dilakukan di tiga pabrik Indopoly. Satu pabrik di Purwakarta, Jawa Barat. Dua pabrik lain ada di China, yakni di Suzhou dan Kunming. Perusahaan berkode saham
IPOL ini menargetkan rencana memperkuat performa mesin di tiga pabrik rampung kuartal II. "Bila semua selesai, bisa memberikan nilai tambah penjualan pada kuartal II sebesar US$ 3 juta - US$ 4 juta," ujar Alexander Bustami, Direktur PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk, Rabu (6/5). Asal tahu saja, ikhtiar Indopoly mengembangkan produk bernilai tambah tinggi sudah dilakoni sejak tahun lalu. Henry Halim, Presiden Direktur PT Indopoly Swakarsa Industry menyebut atas pertimbangan ini Indopoly sudah mulai memperkuat performa mesin sejak 2014. Manajemen Indopoly menganggarkan total investasi US$ 20 juta untuk membeli mesin dan meningkatkan kemampuan mesin dalam dua tahun sejak 2014. Perusahaan itu sudah membelanjakan US$ 10,5 juta tahun lalu. Rencana dua tahun memperkuat performa mesin itu rupanya bagian dari strategi pemasaran Indopoly. Perusahaan berkode IPOL di Bursa Efek Indonesia tersebut berencana melego produk bernilai tambah tingginya ke pasar Amerika Serikat. Mengingatkan saja, pada 15 April lalu, Indopoly mendirikan anak usaha bernama ILENE Inc. di Chicago, Amerika Serikat. Anak perusahaan di bidang distribusi dan pemasaran itu bermula dari kantor perwakilan Indopoly di negara Uwak Sam. Perluas pasar Amerika Ada dua alasan Indopoly menghadirkan anak usaha di Amerika Serikat.
Pertama, karena Amerika Serikat merupakan kantor pusat beberapa perusahaan barang konsumsi global. Sebut saja PepsiCo Inc, Nestle, Kraft Foods Group, Inc. dan Philip Morris. "Sehingga target pasar kami atas produk
flexible packaging, cigarette film dan
thermal film lamination sangat besar," ujar Jeffrey Halim, Wakil Presiden Direktur PT Indopoly Swakarsa Industry.
Kedua, demi meningkatkan efisiensi perusahaan. Indopoly berharap kehadiran ILENE Inc. bisa membikin operasional kerjanya lebih ekonomis di Amerika Serikat. Perusahaan itu juga berharap memperluas pangsa pasar ke Amerika Utara dan Amerika Selatan. Mengingat kondisi ekonomi yang dinilai belum stabil, Indopoly menargetkan penjualan tahun ini sama dengan tahun lalu, yakni US$ 229,69 juta. Perusahaan itu berharap tahun ini ILENE Inc mulai berkontribusi 10% terharap total pendapatan. Sementara target produksi tahun ini adalah 87.000 ton - 88.000 ton kemasan. Perinciannya, 30% untuk segmen rokok dan 40% untuk barang konsumsi. Lalu, sisanya untuk kemasan jenis khusus seperti kotak parfum. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia