Indopoly tak penuhi target pendapatan



JAKARTA. Pendapatan PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk naik tipis sekitar 2,73% sepanjang tahun 2013 dibandingkan tahun lalu. Kendati demikian, pendapatan ini masih melenceng dari target.

Awal tahun 2013, perusahaan berkode emiten IPOL mematok target pendapatan sebesar US$ 238 juta. Namun, sampai tutup tahun 2013, realisasi pendapatan Indopoly hanya US$ 233,48 juta atau naik dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 227,27 juta. "Pendapatan tumbuh dengan dukungan peningkatan kuantitas penjualan dan peningkatan harga jual," ujar Fransiska Putri, Investor Relation Manager PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk kepada KONTAN, Rabu (9/4).

Kenaikan pendapatan ini mengerek laba bersih hingga 44,43%. Di tahun 2012, laba bersih Indopoly sebesar US$ 7,54 juta. Sementara, di tahun 2013, perusahaan mencetak laba bersih sebesar US$ 10,89 juta. Perolehan laba ini lebih tinggi dari target 2013 yakni sebesar US$ 9 juta.


Dari total pendapatan, Indopoly masih menggantungkan penjualan lokal sekitar 70% atau sekitar US$ 163,44 juta. Sedangkan, sisanya sebesar US$ 70,04 juta atau sekitar 30% dari porsi penjualan ditujukan untuk pasar ekspor.

Di dalam negeri, salah satu pelanggan Indopoly adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Kontribusinya sekitar 13% hingga 15% dari pendapatan keseluruhan. Pendapatan dari Indofood ini terus membesar. Jika di tahun 2012 pendapatan dari Indofood hanya US$ 29,70 juta, maka di tahun lalu, angkanya melesat menjadi US$ 35,99 juta.

Tahun ini, Fransiska masih bungkam untuk membeberkan target pendapatan, dan laba bersih Indopoly. "Informasi mengenai tahun 2014 akan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) nanti," ungkap Fransiska.

Namun, di awal tahun ini, Fransiska pernah menyebut, perusahaan optimistis bisa tumbuh 10%. Menggunakan pencapaian tahun 2013, berarti target pendapatan Indopoly tahun ini bisa mencapai US$ 256,83 juta dengan target laba sekitar US$ 11,98 juta.

Faktor pendorongnya adalah jumlah penduduk yang terus tumbuh sehingga konsumsi terhadap kemasan makanan juga terus meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan