JAKARTA. PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (Indopora) optimistis peluang bisnis konstruksi masih cukup besar, karena pemerintah masih terus melanjutkan pembangunan infrastruktur dan perumahan. Perusahaan melihat potensi untuk mendapatkan kontrak-kontrak pembangunan fondasi, testing dan pemadatan tanah masih terbuka lebar. Tahun ini, perusahaan berkode emiten IDPR ini menargetkan kontrak baru sebesar Rp 1,1 triliun. Target itu meningkat 11,1% dibandingkan pencapaian kontrak anyar tahun 2016 senilai Rp 990 miliar. Dengan tambahan kontrak carry over tahun lalu senilai Rp 500 miliar, maka total kontrak yang akan dihadapi IDPR tahun ini akan mencapai Rp 1,6 triliun. "Saya melihat pemerintahan Presiden Jokowi sangat luar biasa masih dengan pembangunan infrastrukturnya dan terus berkomiten menyediakan hunian bagi masyarakat sehingga opportunity Indopora masih sangat besar. Tapi pelaksanaan proyek-proyek itu memang akan tergantung pada kondisi makro ekonomi kita," kata Dwi Janto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indopora di Jakarta, Jumat (9/6).
Indopora bidik kontrak baru Rp 1,1 triliun
JAKARTA. PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (Indopora) optimistis peluang bisnis konstruksi masih cukup besar, karena pemerintah masih terus melanjutkan pembangunan infrastruktur dan perumahan. Perusahaan melihat potensi untuk mendapatkan kontrak-kontrak pembangunan fondasi, testing dan pemadatan tanah masih terbuka lebar. Tahun ini, perusahaan berkode emiten IDPR ini menargetkan kontrak baru sebesar Rp 1,1 triliun. Target itu meningkat 11,1% dibandingkan pencapaian kontrak anyar tahun 2016 senilai Rp 990 miliar. Dengan tambahan kontrak carry over tahun lalu senilai Rp 500 miliar, maka total kontrak yang akan dihadapi IDPR tahun ini akan mencapai Rp 1,6 triliun. "Saya melihat pemerintahan Presiden Jokowi sangat luar biasa masih dengan pembangunan infrastrukturnya dan terus berkomiten menyediakan hunian bagi masyarakat sehingga opportunity Indopora masih sangat besar. Tapi pelaksanaan proyek-proyek itu memang akan tergantung pada kondisi makro ekonomi kita," kata Dwi Janto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indopora di Jakarta, Jumat (9/6).