JAKARTA. Calon emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) terus bertambah mendekati tutup tahun 2015. Paling baru, perusahaan sub-kontraktor bidang konstruksi pondasi, PT Indonesia Pondasi Raya mantap melepas saham ke publik melalui mekanisme initial public offering (IPO). Perusahaan yang kerap disebut Indopora ini berencana menerbitkan 303 juta saham baru ke publik dan mencatatkan saham di bursa pada 9 Desember 2015. "Jumlah ini sebanyak-banyaknya 15,13% dari modal ditempatkan disetor penuh setelah pelaksanaan IPO," papar Febyan, Presiden Direktur Indopora, dalam paparan publik awal, Senin (16/11). Indopora akan menawarkan saham dengan kisaran harga Rp 1.280-Rp 1.920. Artinya, Indopora berpotensi meraup dana Rp 387,84 miliar- Rp 581,76 miliar. Seluruh dana hasil IPO untuk ekspansi. "Tidak ada untuk membayar utang," tegas Dwijanto, Direktur Keuangan Indopora.
Indopora membidik dana Rp 582 miliar dari IPO
JAKARTA. Calon emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) terus bertambah mendekati tutup tahun 2015. Paling baru, perusahaan sub-kontraktor bidang konstruksi pondasi, PT Indonesia Pondasi Raya mantap melepas saham ke publik melalui mekanisme initial public offering (IPO). Perusahaan yang kerap disebut Indopora ini berencana menerbitkan 303 juta saham baru ke publik dan mencatatkan saham di bursa pada 9 Desember 2015. "Jumlah ini sebanyak-banyaknya 15,13% dari modal ditempatkan disetor penuh setelah pelaksanaan IPO," papar Febyan, Presiden Direktur Indopora, dalam paparan publik awal, Senin (16/11). Indopora akan menawarkan saham dengan kisaran harga Rp 1.280-Rp 1.920. Artinya, Indopora berpotensi meraup dana Rp 387,84 miliar- Rp 581,76 miliar. Seluruh dana hasil IPO untuk ekspansi. "Tidak ada untuk membayar utang," tegas Dwijanto, Direktur Keuangan Indopora.