Indorama Grup tengah dalam proses negosiasi lanjutan untuk mengakuisisi pabrik pupuk Haldia milik Tata Chemical Ltd. Dua orang sumber yang minta namanya dirahasiakan menyebut, perusahaan S.P Lohia yang berbasis di Indonesia itu bahkan telah menaikkan harga penawaran Rs 1.000 crore, setara sekitar US$ 10 miliar Negosiasi tersebut kini sudah dalam tahap akhir. “Rencananya pengumuman akuisisi akan dilakukan dalam beberapa minggu mendatang,” ujar sumber tersebut seperti dikutip dari Mint. Kesepakatan tersebut menandai keluarnya kelompok Tata dari bisnis pupuk yang sangat tinggi aturan. Pelepasan bisnis pupuk dari bisnis Tata mulai dilakukan sejak Agustus 2016 lalu. Tata Chemicals Ltd menjual pabrik urea di Babrala, Uttar Pradesh, ke unit bisnis Yara International ASA di India senilai Rs 2.670 crore atau US$ 2,7 miliar. Adapunm Haldia yang selama ini memproduksi pupuk fosfat bukan termasuk dalam perjanjian jual beli dengan Yara.
Direktur PT Indorama Synthetic Tbk Saurabh Mishra kepada KONTAN mengatakan, rencana akuisisi tersebut masih berlangsung. "Hingga saat ini, akuisisi Hilda belum rampung," ujarnya, Kamis (3/8). Mishra berjanji akan memberikan informasi jika proses akuisisi tersebut rampung. Yang pasti, kata Mishra, pengembangan bisnis Indorama Grup untuk memperkuat bisnis hulu perusahaan tersebut.
Selain tengah berencana mengakuisisi pabrik pupuk, pada bulan April lalu, Indorama juga dalam pembicaraan awal dengan The Chatterjee Group (TCG) untuk membeli saham Haldia Petrochemicals Ltd. Di perusahaan tersebut, Tata memiliki 2,3% saham, adapun pemegang saham yang lebih besar seperti The Chatterjee Group dan Indian Oil Corp. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News