Indorama siap jajal tiga lini bisnis di Aljazair



JAKARTA. Indorama Corporation induk usaha dari PT Indorama Synthetics Tbk telah memperluas bisnisnya ke Aljazair. Berbeda dari bisnisnya di Indonesia, Indorama ekspansi ke Aljazair untuk memproduksi asam fosfat.

Safira Machrusah, Duta Besar Republik Indonesia untuk Aljazair menyebut, investasi Indorama di AljazairĀ  mencapai US$ 4,7 miliar atau terbesar di negeri itu. "Indorama berinvestasi di sana setelah Idul Fitri kemarin," kata Safira usai penandatanganan kerja sama bilateral antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Aljazair, Rabu (3/8).

Namun, investasi untuk membangun pabrik asam fosfat tersebut tidak dilakukan sendiri. Indorama menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aljazair, yakni Asmidal dan Manal.


Kepemilikan saham mayoritas bisnis fosfat itu dipegang Asmidal dan Manal dengan porsi 51%, dan Indorama mengempit porsi saham 49%. Ada tiga bisnis yang akan dilakukan antara Indorama dengan Asmidal dan Manal.

Pertama, membangun pabrik pengolahan fosfat di Souk Ahras. Pabrik ini menghasilkan asam fosfat dan diamonium fosfat (DAP). Kedua, membuat usaha patungan dengan Manal untuk menambang fosfat di Tebessa.

Ketiga, mendirikan pabrik yang bisa mengolah gas alam menjadi amonia, teknis amonium, nitrat (TAN), dan kalsium amonium nitrat (CAN) yang berlokasi di kota Skikda. Dalam kerjasama itu, semua pihak sepakat memproduksi 5 juta ton pupuk fosfat, 1 juta ton amonia, dan 800.000 ton kalsium amonium nitrat.

V S Baldwa, Presiden Direktur PT Indorama Synthetics Tbk menyebut, investasi di Aljasair itu dilakukan oleh holding Indorama di Singapura. "Tidak ada kaitan langsung dengan perusahaan Indorama di Indonesia," kata V S Baldwa kepada KONTAN, Rabu (3/8).

Bukan bisnis baru

Bisnis fosfat bukan hal baru bagi Indorama. Baldwa bilang, Indorama Group telah berbisnis fosfat di Afrika. "Kami sudah melakukan bisnis tambang fosfat di Senegal, Afrika Barat, sejak dua tahun terakhir," ujar Baldwa.

Adapun perusahaan Indorama di Senegal adalah Industries Chimiques du Senegal (ICS), yang menambang fosfat di Tambang Taiba, di 100 kilometer dari Dakar, Senegal. Hasil tambang fosfat tersebut sebagian dijual mentah, sisanya diolah di pabrik.

Pabrik ICS diklaim sebagai produsen terbesar pupuk fosfat di kawasan Sub-Sahara Afrika. Pabrik ini memproduksi batu fosfat, pengolahan bijih (ore beneficiation), produksi asam fosfat, dan memproduksi akhir pupuk DAP dan NPK. Asam fosfat dijual ke India, sementara produk pupuk dikirim ke Senegal dan wilayah Afrika Tengah.

Sedangkan, PT Indorama Synthetics Tbk fokus di bisnis petrokimia dan tak tertarik bisnis fosfat. "Itu bukan bidang kami," kata Baldwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini