KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk berambisi untuk mengejar ketertinggalannya di sisi cakupan jaringan. Sekedar tahu dua kompetitor Indosat yakni XL Axiata dan Telkomsel lebih unggul dari jumlah cakupan wilayah melalui banyaknya base transciever station yang dioperasikan. Catatan Kontan.co.id, XL Axiata memiliki 116.000 BTS, Telkomsel memiliki 167.000 BTS, sementara Indosat baru memiliki 64.000 BTS. Group Head Regional Marketing Indosat Gede Krishna Jaya mengakui memang pihaknya dari segi cakupan wilayah tertinggal dibanding kompetitornya itu. “Selama ini agak terlambat menggarap pasar luar Pulau Jawa,” katanya pada Senin (19/11). Karenanya dalam dua tahun ke depan, kata Gede, Indosat berupaya untuk meningkatkan luasan cakupan wilayahnya. Tapi hal itu bukan tanpa hambatan. Hambatan utama dari perluasan cakupan wilayah adalah membangun infrastruktur backbonenya yang memakan biaya cukup mahal. Tapi di sisi lain, ada peluang yang bisa dimanfaatkan Indosat. Hal itu dengan memanfaatkan jaringan backbone Palapa Ring yang dibangun atas inisiatif pemerintah. “Memanfaatkan infrastruktur yang ada baik partner maupun pemerintah,” tambah Gede. Investasi cakupan wilayah juga harus memperhatikan potensi pasar. Gede menggambarkan, seperti yang dilakukannya di Sumatera Utara. Upaya ekspansi yang dilakukan di sana dilakukan karena selama ini cakupan Indosat masih lemah di sana. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Indosat ambisi kejar ketertinggalan dengan operator lain
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk berambisi untuk mengejar ketertinggalannya di sisi cakupan jaringan. Sekedar tahu dua kompetitor Indosat yakni XL Axiata dan Telkomsel lebih unggul dari jumlah cakupan wilayah melalui banyaknya base transciever station yang dioperasikan. Catatan Kontan.co.id, XL Axiata memiliki 116.000 BTS, Telkomsel memiliki 167.000 BTS, sementara Indosat baru memiliki 64.000 BTS. Group Head Regional Marketing Indosat Gede Krishna Jaya mengakui memang pihaknya dari segi cakupan wilayah tertinggal dibanding kompetitornya itu. “Selama ini agak terlambat menggarap pasar luar Pulau Jawa,” katanya pada Senin (19/11). Karenanya dalam dua tahun ke depan, kata Gede, Indosat berupaya untuk meningkatkan luasan cakupan wilayahnya. Tapi hal itu bukan tanpa hambatan. Hambatan utama dari perluasan cakupan wilayah adalah membangun infrastruktur backbonenya yang memakan biaya cukup mahal. Tapi di sisi lain, ada peluang yang bisa dimanfaatkan Indosat. Hal itu dengan memanfaatkan jaringan backbone Palapa Ring yang dibangun atas inisiatif pemerintah. “Memanfaatkan infrastruktur yang ada baik partner maupun pemerintah,” tambah Gede. Investasi cakupan wilayah juga harus memperhatikan potensi pasar. Gede menggambarkan, seperti yang dilakukannya di Sumatera Utara. Upaya ekspansi yang dilakukan di sana dilakukan karena selama ini cakupan Indosat masih lemah di sana. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News