Indosat catat ada 1 juta menit interaksi pelanggan dalam phone line asisten Google



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indosat Ooredoo mencatat pada 2019, sebanyak 20% dari total 60 juta pelanggannya di seluruh Indonesia, masih menggunakan featured phone (non android). Karena ini pula, banyak pelanggan masih mengalami keterbatasan akses internet.

Vice President Head of Mobile Financial Services Indosat Ooredoo Hendry Saputra mengatakan, pihaknya telah menggandeng Google Indonesia untuk melakukan pilot project bertajuk Phone Line 696 Google Assistant sejak Juli sampai hingga Desember 2019 di lima kota, yakni Medan, Kediri, Karawang, Sukabumi, dan Jombang.

Hari ini, layanan asisten tersebut bisa digunakan oleh seluruh pelanggan Indosat Ooredoo secara nasional. "Pengguna bisa mengakses fitur ini dengan menelepon nomor 696. Melalui telepon bebas pulsa tersebut, pengguna bisa mendapatkan pengalaman yang sama ketika mengakses fitur asisten Google," ujar Hendry saat ditemui usai launching di kantor Indosat di Jakarta Pusat, Senin (10/2).


Baca Juga: Indosat dan Google resmikan layanan phone line 696 asisten Google

Pelanggan bisa menggali berbagai informasi dari layanan telepon bebas pulsa dan kuota tersebut. Mulai dari mencari lokasi suatu tempat, melihat jadwal beribadah, hingga membantu anak-anak sekolah di pedesaan dalam mengerjakan PR dapat diperoleh melalui teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dari Google tersebut.

Selama pilot project, Indosat mencatat ada sekitar 1 juta menit panggilan interaksi yang terjadi melalui fitur asisten Google. Ada sekitar 300.000 panggilan yang dilakukan oleh 150.000 pelanggan. "Dengan demikian, rata-rata satu pelanggan melakukan dua kali panggilan dengan rata-rata waktu telepon selama 3 menit. Tapi ada juga yang melakukan panggilan hingga 50 kali," lanjut Hendry.

Mayoritas panggilan, menurut Hendry, digunakan untuk menerjemahkan bahasa asing, mencari lelucon, mengecek cuaca, hingga mencari lokasi.

Baca Juga: Indosat (ISAT) masih fokus perluas cakupan 4G di 2020

Hendry mengatakan, pihaknya tidak menargetkan pendapatan melalui fitur ini. Tujuan diluncurkannya layanan ini adalah agar pelanggannya bisa tetap mengakses informasi dan tidak tertinggal dari negara lain.

Ke depannya Indosat akan mengkampanyekan layanan ini secara masif melalui televisi, digital, serta membangun papan iklan. "Kampanye atau iklan tidak terlalu berat, karena sasaran kami adalah pelanggan yang tidak punya smartphone. Melalui fitur asisten ini, kami ingin mereka naik level dan bisa mulai mengonsumsi data internet. Tapi pelanggan eksisting juga bisa menggunakannya," pungkas Hendry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati