Indosat: IPO Artajasa demi penuhi aturan kepemilikan asing



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Artajasa Pembayaran Elektronis, cucu usaha PT Indosat Tbk (ISAT) bakal menawarkan saham perdana kepada publik atau initial public offering (IPO) pada Maret ini. Indosat menyatakan, pelepasan saham kepada publik dilakukan untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia terkait porsi asing di perusahaan dalam negeri.

"Kami ingin mematuhi aturan Bank Indonesia terkait kepemilikan asing yang harus di bawah 20%. Oleh karena itu, kami berencana melepas 20% saham Artajasa kepada publik," kata Deva Rachman, Group Head Corporate Communication Indosat, Jumat (2/3).

Dalam laporan keuangan Ooredo tahun 2017, perusahaan asal Qatar ini tercatat memiliki 25,90% saham di Artajasa. Setelah IPO, nantinya kepemilikan Ooredo di Artajasa berkurang menjadi 18%. Asal tahu saja, Ooredo juga merupakan pemegang saham mayoritas di Indosat dengan kepemilikan sebesar 65%


Lanjut Deva, setelah hajatan IPO, Indosat lewat anak usahanya, Lintas Artha juga tak lagi menjadi pemilik saham mayoritas dalam Artajasa. Kepemilikan Lintas Artha di Artajasa akan berkurang menjadi 38% dari sebelumnya sebesar 55%.

Sejauh ini, kata Deva, Indosat belum berencana melepas saham anak usahanya yang lain kepada publik.

Sebagai gambaran, Artajasa akan melepas 437,51 juta saham atau setara dengan 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada hajatan IPO. Perusahaan menargetkan perolehan dana berkisar Rp 371,88 miliar hingga Rp 546,88 miliar. Perusahaan penyedia infrastruktur jasa keuangan ini akan menggunakan 60% dana hasil IPO untuk belanja modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini