Indosat (ISAT) akan Stock Split dengan Rasio 1:4, Begini Kata Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) atau yang dikenal dengan Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH) berencana untuk melakukan pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1:4. 

Dengan rasio stock split tersebut, nilai nominal saham Seri B ISAT yang awalnya sebesar Rp 100 per saham akan menjadi Rp 25. Nantinya, jumlah saham seri B ISAT juga meningkat dari 8,06 juta menjadi 32,25 juta. 

Manajemen Indosat menjelaskan stock split dilakukan karena likuiditas sahamnya rendah. Lewat aksi korporasi ini manajemen Indosat Ooredoo Hutchinson juga berharap dapat meningkatkan likuiditas transaksi. 


Baca Juga: Indosat (ISAT) Bakal Stock Split dengan Rasio 1:4

"Perseroan berharap pemecahan saham dapat meningkatkan likuiditas saham dan dapat menarik minat investor ritel, khususnya investor muda," tulis manajemen ISAT dalam keterbukaan informasi, Minggu (11/8). 

Untuk bisa mengeksekusi aksi korporasi, ISAT akan meminta persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar 24 September 2024. 

Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis menilai dengan adanya stock split, saham ISAT akan lebih menarik karena bisa meningkatkan pemegang saham dan menari investor ritel lebih banyak. 

"Stock split juga meningkatkan likuiditas, sehingga berpotensi meningkatkan daya tarik dana masuk karena akan lebih mudah untuk masuk dan keluar dari saham," jelasnya kepada Kontan, Senin (12/8). 

Adityo Nugroho, Senior Investment Information Mirae asset Sekuritas menegaskan rencana stock split ini tidak akan mempengaruhi fundamental Indosat, tetapi akan membuat saham ISAT menjadi lebih atraktif. 

"Intinya hanya pemecahan saham saja. Untuk secara pengaruh terhadap kinerja dan valuasi tidak ada, tapi sahamnya bisa lebih likuid karena penambahan investor," kata dia. 

Baca Juga: Cek Rekomendasi Sahamnya untuk ISAT, EXCL, dan TLKM

Jika menggunakan harga penutupan Senin (12/8), di level Rp 10.675 per saham, maka estimasi harga saham terbaru ISAT setelah stock split berkisar Rp 2.668 per saham. 

Nilai tersebut menyamai harga saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang berada di level Rp 2.870 per Senin (12/8) dan juga PT XL Axiata Tbk (EXCL) di posisi Rp 2.180 per saham. 

Lebih lanjut, BRI Danareksa Sekuritas memberikan rekomendasi beli ISAT dengan target harga Rp 10.700. Dibandingkan emiten telekomunikasi lainnya, ISAT menjadi saham unggulan BRI Danareksa Sekuritas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi