KONTAN.CO.ID - MAKASSAR. PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 10 triliun pada tahun 2019. Sebanyak 88% dari capex tersebut akan digunakan untuk pengembangan jaringan 4G. Pada tahun ini, ISAT menargetkan jaringan 4G-nya bisa menjangkau 87% populasi masyarakat Indonesia, meningkat dari jangkauan tahun lalu yang sebesar 80%. Memang, emiten ini ekspansi jaringan besar-besaran pada tahun lalu. Pasalnya, pada 2017, cakupan jaringan 4G ISAT baru mencapai 41% dari populasi Indonesia. “Kami canangkan mulai pertengahan 2018. Saat ini kami sudah menyelesaikan tahap pertama dari pengembangan jaringan 4G,” kata Division Head Kalimantan and Sulawesi Field Engineer I Gede Maruta Sadu di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (25/4). Tahun lalu, ISAT meningkatkan penetrasi 4G dengan cara melengkapi seluruh BTS-nya dengan teknologi tersebut, terutama di daerah-daerah luar Jawa seperti Medan, Lampung, Banjarmasin, dan Makassar. Perusahaan ini juga meluaskan kapasitas jaringannya di daerah-daerah dengan kebutuhan trafik yang tinggi.
Indosat (ISAT) menganggarkan belanja modal Rp 10 triliun
KONTAN.CO.ID - MAKASSAR. PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 10 triliun pada tahun 2019. Sebanyak 88% dari capex tersebut akan digunakan untuk pengembangan jaringan 4G. Pada tahun ini, ISAT menargetkan jaringan 4G-nya bisa menjangkau 87% populasi masyarakat Indonesia, meningkat dari jangkauan tahun lalu yang sebesar 80%. Memang, emiten ini ekspansi jaringan besar-besaran pada tahun lalu. Pasalnya, pada 2017, cakupan jaringan 4G ISAT baru mencapai 41% dari populasi Indonesia. “Kami canangkan mulai pertengahan 2018. Saat ini kami sudah menyelesaikan tahap pertama dari pengembangan jaringan 4G,” kata Division Head Kalimantan and Sulawesi Field Engineer I Gede Maruta Sadu di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (25/4). Tahun lalu, ISAT meningkatkan penetrasi 4G dengan cara melengkapi seluruh BTS-nya dengan teknologi tersebut, terutama di daerah-daerah luar Jawa seperti Medan, Lampung, Banjarmasin, dan Makassar. Perusahaan ini juga meluaskan kapasitas jaringannya di daerah-daerah dengan kebutuhan trafik yang tinggi.