Indosat (ISAT) Menggenjot Ekspansi ke Indonesia Bagian Timur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) alias Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) terus gencar merambah pasar Indonesia bagian Timur terutama kawasan pedesaan atau rural. 

Presiden Direktur Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengadakan ekspansi ke Timur Indonesia merupakan fokus ISAT saat ini dengan kawasan rural menjadi prioritas.  

Keseriusan ISAT untuk menggarap pasar rural tak hanya sekadar menjual sim card dan paket data. ISAT juga memberikan layanan pinjaman atau productive landing.  


Teranyar, ISAT telah memperkuat jaringan 4G di wilayah Nusa Tenggara. Indosat telah menjangkau lebih dari 80% populasi di seluruh Nusa Tenggara dengan terus meningkatkan site. 

Baca Juga: Indosat Ooredoo Hutchison Raih Laba Rp2,7 T: Strategi Go-To-Market Cermat

"Sekitar 50% dari dana investasi sebesar Rp 13 triliun sudah digunakan untuk ekspansi ke luar Jawa," jelas Vikram dalam paparan, Senin (30/10). 

ISAT menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 13 triliun pada 2023. Per Kuartal III-2023, ISAT telah menyerap capex sebesar Rp 7,7 triliun atau tumbuh 11% secara tahunan. 

Kemudian capex ratio to revenue ISAT mencapai 20,7% hingga tutup Kuartal III-2023. Angka tersebut tak jauh berbeda dari posisi akhir kuartal III-2022 di 20,3%. 

Baca Juga: Tutup Kuartal III-2023, Laba Bersih Indosat (ISAT) Turun 24% Menjadi Rp 2,78 Triliun

Nicky Lee, Direktur Indosat Ooredoo Hutchinson menambahkan ekspansi di Timur Indonesia juga harus dibarengi dengan kegiatan pemasaran untuk membangun brand awareness

"Biaya pemasaran juga digunakan untuk saluran distribusi oleh karena itu akan ada kenaikan beban yang eksponensial seiring ekspansi jaringan dan infrastruktur," kata dia. 

Nicky memastikan setiap rupiah yang keluar dari kantong ISAT akan memberikan nilai lebih bagi perusahaan. Adapun biaya pemasaran untuk menggarap pasar rural hanya 8% dari total pendapatan. 

Baca Juga: Indosat (ISAT) Dikabarkan Lakukan Jual Beli Aset dengan Grup MNC dan Asianet

Melansir laporan keuangan per 30 September 2023, pendapatan ISAT sepanjang periode Januari–September 2023 masih tumbuh 8,48% YoY menjadi Rp 37,46 triliun dari Rp 34,53 triliun. 

Rinciannya, segmen selular berkontribusi sebesar Rp 32,17 triliun atau setara dengan 85,88% dari seluruh pendapatan ISAT. Nilai tersebut tumbuh 7,80% YoY dari Rp 29,84 triliun. 

Kontributor terbesar kedua berasal dari segmen Multimedia, Komunikasi Data dan Internet (MIDI) yang tumbuh meningkat 10,80% secara tahunan menjadi Rp 4,53 triliun per 30 September 2023. 

Terakhir segmen komunikasi menyumbang  Rp 750,57 miliar. Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, nilai tersebut meningkat  26,77% YoY dari Rp 592,04 miliar.

Dari sisi bottom line, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk ISAT turun 24,41% secara tahunan menjadi Rp 2,78 triliun dari Rp 3,68 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati