Indosat (ISAT) PHK 677 karyawan, begini pendapat analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operator telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) mengumumkan penawaran pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 677 karyawan. Lebih dari 80% setuju untuk menerima paket kompensasi yang ditawarkan.

Manajemen Indosat menyatakan, PHK merupakan bagian dari reorganisasi dan efisiensi biaya. Terlebih lagi, per September 2019,  manajemen ISAT berhasil menekan kerugian menjadi Rp 284,59 miliar, turun drastis dibandingkan posisi 30 September 2018 dengan kerugian Rp 1,54 triliun.

Salah satu yang ditekan adalah pos beban karyawan. Pada akhir 2018, ISAT memiliki 3.700 karyawan. Sembilan bulan kemudian, jumlah karyawan berkurang menjadi 3.697 orang.


Baca Juga: Kabar PHK 677 karyawan bikin saham ISAT sempat anjlok 5% lebih

Alhasil, per September 2019, beban karyawan hanya mencakup 7,8% dari jumlah beban yang sebesar Rp 16,59 triliun. Angka ini lebih rendah dari periode sama tahun sebelumnya yang mana beban karyawan mencakup 9,7% dari jumlah beban yang mencapai Rp 17,33 triliun. Dengan kata lain, ISAT dapat menekan beban karyawan 23,21% secara tahunan, dari Rp 1,68 triliun menjadi 1,29 triliun.

Analis Kresna Sekuritas Etta Rusdiana mengatakan, dalam jangka pendek, pengurangan karyawan ini tidak signifikan dalam mengurangi beban ISAT. "Tergantung rata-rata gaji dan masa kerja kan kalau terkait dengan pesangon. Tergantung paket uang pisah, misalnya rata-rata Rp 1 miliar jadi ada one-time off sekitar Rp 600 miliar," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (17/2).  

Meskipun begitu, dia tetap melihat bahwa ini adalah langkah efisiensi emiten telko ini. Pasalnya, saat ini, sejumlah pekerjaan dapat diserahkan ke penyedia jasa managed service.

Memang, berdasarkan keterangan resmi ISAT, PHK terjadi pada karyawan yang bekerja di bagian penanganan jaringan yang mana penanganan jaringan dialihkan kepada pihak ketiga, penyedia jasa managed service. ISAT juga sudah menjalin kerja sama dengan mitra managed service itu untuk memberi kesempatan bekerja bagi pegawai yang terkena program PHK.

Baca Juga: Indosat Sebut Rencana PHK 677 Karyawan Bagian dari Reorganisasi dan Efisiensi Biaya

Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan, untuk jangka pendek, PHK ini akan menjadi sentimen negatif karena investor mempertanyakan fundamental perusahaan. "Tapi, untuk jangka panjang justru ini jadi langkah efisiensi sumber daya manusia, Selain mengurangi beban gaji, diharapkan lebih pengurangan karyawan ini akan membuat perusahaan lebih fleksibel dalam berinovasi," kata dia.

Dari segi sahamnya, Wisnu memperkirakan saham ISAT masih akan berada dalam tren penurunan. Meskipun begitu, ia melihat ada peluang rebound teknikal dengan target Rp 2.400 per saham. "Kalau itu bisa tembus, ada peluang ke Rp 2.500. Saat ini, investor bisa trading untuk jangka pendek dulu," ucap dia.

Untuk investasi jangka panjang, Wisnu menyarankan investor untuk melihat terlebih dahulu laporan keuangan tahunan 2019 dan kuartal I-2020. Apabila ada perbaikan dari segi kinerja khususnya laba bersih, investor bisa mulai mengoleksi saham ISAT. Pada perdagangan Senin (17/2), saham ISAT turun 2,38% ke level Rp 2.050 per saham.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati