Indosat jual menara demi bayar utang



JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) bertekad memangkas beban keuangan demi mendongkrak kinerja tahun ini. Emiten telekomunikasi pengusung merek Mentari ini menyiapkan dua langkah.

Pertama, perseroan ini akan mengurangi beban keuangan dengan cara menyelesaikan utang jatuh tempo. Kedua, ISAT memangkas beban operasional melalui penjualan menara.

Direktur Keuangan ISAT, Curt Stefan Carlsson, mengatakan, ISAT akan membayar sejumlah utang yang jatuh tempo pada tahun ini. Nilai kewajiban tersebut mencapai Rp 3,33 triliun. Dari jumlah itu, sekitar Rp 2,06 triliun adalah utang berdenominasi rupiah, sedangkan sisanya US$ 141,2 juta merupakan utang berdenominasi dollar AS. ISAT akan melunasi utang-utang itu dengan dana hasil penerbitan obligasi. ISAT berniat menerbitkan obligasi senilai Rp 2,5 triliun. Tapi nilai emisi obligasi ini bisa saja naik menjadi Rp 3 triliun.


Cara lain menekan beban operasional adalah menjual menara telekomunikasi. Setelah berhasil menjual 2.500 menara ke PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) senilai US$ 518,5 juta, ISAT kembali berniat menawarkan menara. "Rasanya kami tidak perlu memiliki tower sendiri," ungkap Carlsson, Senin (14/5).

Penjualan menara merupakan rencana jangka panjang perseroan. Menara itu mungkin baru dijual pada tahun depan. Sebelumnya diberitakan, ISAT siap menjual 4.000 menara. Belakangan, menara yang berhasil dilego baru sebanyak 2.500 menara.

ISAT akan kembali menggelar tender untuk menentukan pembeli yang dinilai menguntungkan. "Kami akan mencari bidder dengan harga penawaran yang bagus," tutur Carlsson. Sebelum menjual menara ke TBIG, ISAT menguasai 19.000 menara. Pasca penjualan 2.500 menara, ISAT masih memiliki 16.500 menara.ISAT menargetkan margin EBITDA sebesar 48% di 2012. Adapun pendapatannya ditaksir naik 6% ke Rp 21,80 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri