Indosat Ooredoo bidik kontribusi penjualan data seluler di atas 77%



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) awal tahun lalu menyatakan bahwa tarif data selular Indonesia menempati peringkat kedua termurah di dunia setelah India. Harga layanan data di Indonesia rata-rata berkisar di Rp 0,015 per kilobyte. Perang harga murah ini justru membuat operator merugi.

Akan tetapi menurut pihak PT. Indosat Tbk atau Indosat Ooredoo, selama konsumen terpuaskan maka hal tersebut tidak menjadi masalah. "Tarif data murah bila diikuti dengan kualitas yang baik tentu akan positif buat pelanggan," ungkap Turina Farouk, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo, kepada Kontan.co.id, Rabu (13/3) malam.

Indosat Ooredoo sendiri memiliki tarif data selular yang bervariasi, tergantung paket yang dipilih pelanggan. Misalnya yang termurah saat ini, Paket Yellow yang dimulai dengan tarif Rp 2.500 untuk kuota utama 1 gigabyte per 1 hari. "Kami punya paket lengkap mulai dari yang sachet atau harian, kuota bulanan, sampai dengan yang unlimited," jelas Turina.


Untuk mengatasi kerugian, Turina mengatakan Indosat Ooredoo berupaya untuk terus memberikan fasilitas yang berkualitas tinggi bagi konsumen. "Strategi Indosat selalu berupaya menyediakan layanan berkualitas dengan harga yang sepadan. Kami yakin dengan strategi ini Indosat dapat menggaet pelanggan," tuturnya.

Emiten telekomunikasi berkode saham ISAT di Bursa Efek Indonesia ini berharap kontribusi data selular pada tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. "Kontribusi selular di kinerja perusahaan tahun 2018 sebesar 77% dan diharapkan akan meningkat di tahun ini," kata Turina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini