Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Sudah Tuntas Mematikan Jaringan 3G



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mengklaim telah mematikan jaringan 3G. 

Chief Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison Danny Buldansyah mengatakan, IOH telah mengkonversi BTS-BTS 3G menjadi BTS 4G.

“Enggak ada lagi yang 3G, 3G sudah shut down,” tutur Danny dalam acara  pencapaian 100 juta pelanggan pada Jumat (9/12).

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika sempat mengumumkan tengah melakukan kajian yang mendalam terkait rencana penghapusan sinyal 3G di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2021 lalu. Kajian yang dilakukan dengan mempertimbangkan 2 hal.

Baca Juga: Sudah Gaet 100 Juta Pelanggan, Ini Rencana Indosat Ooredoo Hutchison ke Depan

“Yang pertama adalah kita sudah memastikan wilayah-wilayah layanan telekomunikasi itu sudah teraliri akses internet 4G, baru kita bisa kemudian melakukan penghapusan 3G, dan yang kedua pertimbangannya adalah pertimbangan kepentingan masyarakat secara umum,” ujar Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian Kominfo, akhir tahun lalu. 

Meski begitu, kala itu pihak Kementerian Kominfo belum bisa memastikan deadline atau batas waktu untuk penghapusan secara total. 

“Terkait dengan deadline penghapusan 3G, sekali lagi dengan dua pertimbangan yang saya sampaikan tadi maka kita menunggu hasil kajian dari tim internal di Kominfo. Hasil kajian itulah yang akan menentukan kapan eksekusi kebijakan ini akan dilakukan,” kata Dedy.

Baca Juga: Apresiasi kepada Pelanggan Setia, IOH Siapkan Rp1,7 Miliar di Pesta Hadiah IMPoin 202

Usai  mematikan 4G, IOH mengawal program penambahan BTS 4G. Danny bilang, IOH berencana membangun 11.400 BTS 4G baru hingga 2025 nanti, serta memperluas jaringan ke 7.600 desa/kabupaten. Hanya saja, Danny belum  buka-bukaan berapa investasi yang akan IOH anggarkan untuk membiayai agenda-agenda tersebut.

“Untuk biaya kami tidak menghitung biayanya, nanti baru muncul di audit laporan kuartal empat,” tutur Danny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi