Indosat Ooredoo tidak lekang dari sorotan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bulan terakhir kabar negatif menerpa Indosat Ooredoo. Akhir tahun lalu, misalnya, emiten berkode saham ISAT ini dituding melancarkan perang tarif, dengan paket promo Yellow seharga Rp 1.000 untuk data 1 GB berlaku 24 jam.

Lalu Februari 2018, karyawan Indosat melakukan demo. Tuntutan karyawan itu antara lain terkait restrukturisasi di perusahaan itu. Kemudian di masa registrasi muncul dugaan operator ini menggunakan robot. Dan terakhir IM3 Ooredoo Prime.

Layanan ini memberikan gratis nelpon ke sesama IM3 Ooredoo, bebas nelpon ke call center Indosat Ooredoo di 185, jaminan penggantian kartu hilang IM3 Ooredoo tanpa biaya, kesempatan mendapat voucer online shop setiap hari Rabu, gratis akses aplikasi melalui myIM3 dan keuntungan lain. Tarifnya antara Rp 999–Rp 2.999 per 30 hari.


Yang bikin geger, fasilitas ini langsung diterapkan. Jadi pelanggan langsung terkena pemotongan pulsa. Kalau mau berhenti harus unreg ke call centre atau mendatangi gerai ISAT. "Pekan depan kami akan panggil operator," kata Alamsyah Saragih, Anggota Ombudsman Indonesia.

Ketut Prihadi Kresna, Anggota BRTI, menyampaikan, pihaknya sudah bertemu dengan Indosat. Menurutnya, program tersebut bukan perubahan tarif melainkan opsi layanan bagi pelanggan.

Namun, Ketut mengingatkan agar program itu melalui sosialisasi yang matang. "Terkait opsi, Indosat harus melakukan sosialisasi ke pelanggan dan ini masih belum jelas," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (29/3). Menurut ia, sebaiknya Indosat tidak langsung memotong pulsa bila layanan IM3 Ooredoo Prime ini opsional. Pelanggan harus setuju dahulu. Selain itu, Indosat disarankan mengembalikan pulsa pelanggan.

Menanggapi rekomendasi BRTI, Indosat mengaku menjalankan. "Kami lakukan sosialisasi lebih gencar untuk memberikan manfaat," kata Deva Rachman, Group Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo.

Bersamaan sengkarut Indosat tersebut, muncul kabar konsolidasi di industri telekomunikasi dan beberapa investor berminat mengakuisisi Indosat Ooredoo. Salah satunya Sinar Mas. Isu ini akhirnya menguap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati